Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
LAWATAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Kolombia dan Amerika Serikat pada 9-17 Juli 2019 mengundang kritik pedas Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta.
Anggota Fraksi PDIP, William Yani, mengatakan seringnya Anies ke luar negeri dengan kondisi tidak adanya wakil gubernur membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjalan seolah otomatis atau autopilot.
“Menurut saya, dia gubernur paling aneh. Enggak pernah ngurusi dalam negerinya, enggak pernah ngurusin pemdanya. Akhirnya yang terjadi apa, autopilot. SKPD (satuan kerja perangkat daerah) bekerja sendiri, bukan karena ditugaskan, tapi karena memang sudah kerja dari dulunya, mereka kan PNS (pegawai negeri sipil),” papar Yani, kemarin.
Yani, yang bertugas di Komisi B DPRD DKI membidangi transportasi dan perekonomian, meminta Anies menahan diri melanglangbuana ke luar negeri ataupun kunjungan dalam negeri selama belum ada wagub pendampingnya.
Ia menunjuk presiden dan wakil presiden yang saling membantu satu sama lain. “Seperti itu, presiden ke luar negeri, wapres di dalam. Wapres ke luar negeri, presiden di dalam. Kalau memang keduanya sama-sama pergi, tapi sebentar saja, dalam waktu pendek. Kalau Pak Anies kan sudah keseringan ke luar,” tegasnya.
Yani lantas menuntut Anies agar lebih fokus bekerja mengeksekusi program-program untuk mewujudkan janji kampanyenya.
“Janji kampanye belum ada yang tuntas, malah bikin program yang enggak ada di janji kampanye. Kebanyakan program dadakan kayak mudik gratis. Itu kan enggak ada (janji kampanye),” tukasnya.
Lawatan Anies ke luar negeri tahun ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya Anies pergi ke Singapura pada 4 Mei dan Jepang seminggu kemudian (21 Mei).
Di 2018, Anies berkunjung ke empat negara, yaitu Maroko dan Turki pada 16-21 April 2018 dan Amerika Serikat pada 28 April. Anies juga pergi ke Buenos Aires, Argentina, pada 27-31 Oktober 2018.
Kunjungan luar negeri Anies lebih banyak jika dibandingkan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) ketika diperbandingkan masa jabatan selama 19 bulan.
BTP hanya dua kali kunjungan luar negeri selama periode tersebut, yakni pada 19-22 September 2015 untuk mempelajari cara mengatasi banjir. Kunjungan kerja BTP ke luar negeri terakhir ialah Singapura pada Oktober 2015 untuk mempelajari holding atau penggabungan perusahaan.
Saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, BTP tercatat satu kali ke luar negeri (Korea Selatan) pada Oktober 2014 untuk mewakili mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima estafet bendera Asian Games berhubung Jakarta bersama Palembang terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Bersama istri
Anies melakukan kunjungan ke luar negeri selama sembilan hari disertai istri, Fery Farhati, serta beberapa perwakilan SKPD dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Menurut Kepala Biro Kerja Sama Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta, Mawardi, Anies ke Kolombia menghadiri World Cities Mayors Summit Forum serta undangan sebagai pembicara di United States-Indonesia Society (Usindo), Washington, Amerika Serikat.
“Ya ada undangan. World Cities Mayors Summit itu kan wajib dihadiri kepala pemerintahan, jadi Pak Gubernur hadir,” kata Mawardi.
Terkait dengan Fery Farhati yang ikut serta selama perjalanan ke luar negeri, sebutnya, karena memang diperbolehkan. (Ssr/J-1)
MANTAN Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menemui mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Rutan Cipinang pada Jumat (1/8).
MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti masih lemahnya meritokrasi, pengisian jabatan masih dilakukan berdasarkan kedekatan atau koneksi bukan kompetensi
Tom Lembong dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
Dia menuturkan Presiden Prabowo selama hampir sembilan bulan masa jabatannya telah hadir dalam sejumlah forum penting internasional.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
Jika PPP ingin kembali eksis, sudah sewajarnya harus membuka diri dengan merangkul semua pihak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved