Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SETELAH sempat tutup selama dua hari akibat aksi demo 22 Mei lalu, Pasar Tanah Abang kembali menggeliat, kemarin. Seluruh blok di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu telah buka dan pedagang telah aktif berdagang.
“Hari ini, kami akan beroperasi satu hari penuh,” kata General Affair (GA) Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Arif Budi.
Menurut dia, pedagang sudah normal beraktivitas seperti biasa, tidak ada kekhawatiran lagi dan siap untuk melayani pembeli sampai pukul 16.00 WIB. “Aktivitas hari ini cukup padat,” kata Arif.
Salah satu pedagang busana muslim di Blok B Tanah Abang, Risya, mengatakan ia sudah mulai berdagang pada Jumat (24/5), tetapi hanya setengah hari. Kemarin ia dan pedagang lainnya di Blok B telah mulai beroperasi sejak pukul 07.00 WIB hingga sore pukul 16.00.
“Ya, sudah normal semua. Alhamdulillah jalan-jalan sudah dibuka juga. Demo sudah selesai,” ujar Risya saat ditemui Media Indonesia.
Risya berharap tidak ada lagi aksi rusuh seperti Rabu (22/5) lalu. Akibat demo yang berujung rusuh itu, ia terpaksa tutup total selama dua hari hingga Kamis (23/5). Ia menaksir kerugian akibat penutupan total Tanah Abang selama dua hari itu mencapai Rp80 juta.
“Wah, ruginya banyak. Satu hari saja transaksi bisa Rp40 juta, baik yang tunai maupun nontunai di sini. Apalagi, ini puncaknya orang belanja untuk persiapan Lebaran. Kalau hari biasa, paling hanya Rp20 juta,” terangnya.
Sebetulnya saat Tanah Abang tutup total selama dua hari, Risya bisa tertolong karena pihaknya masih bisa menjual lewat media sosial. Namun, lagi-lagi penjualan lewat media sosial juga lesu karena pemerintah menutup akses media sosial selama tiga hari kemarin.
“Awalnya kami enggak apa-apa sih ada demo ditutup. Masih ada penjualan online. Eh, ternyata online lumpuh juga. Ya, sudah ruginya dobel, deh,” ujarnya.
Seiring menggeliatnya Pasar Tanah Abang, aktivitas parkir liar juga kembali menjamur. Parkir liar merajalela, terutama di Jalan KH Mas Mansyur dari arah Karet menuju Pasar Tanah Abang Blok B.
Parkir motor tidak resmi ini berbaris dari Masjid Jami Al Ma’mur hingga ke tikungan di sisi Gedung Blok B. Motor-motor pembeli dan pedagang Pasar Tanah Abang ini diparkir hingga lima baris dan memakan hingga dua lajur Jalan KH Mas Mansyur.
Rini, 45, salah satu pembeli baju di Pasar Tanah Abang asal Jakarta Barat, merasa terganggu dengan adanya parkir liar itu. Selain membuat semrawut, jalanan juga menjadi macet.
Dibutuhkan waktu tempuh hingga 30 menit menuju Blok B dari Stasiun Karet dengan menggunakan mikrolet akibat kemacetan itu. Padahal, jarak kedua tempat kurang dari 2 km.
“Saya kira habis demo terus ditutup kemarin orang takut bawa kendaraan. Jadi, lalu lintas bisa lancar. Tapi ternyata sama saja. Macetnya kebangetan,” ujar Rini. (Put/Ant/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved