Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BELUM genap sepekan, Moda Raya Terpadu (MRT) memberlakukan tarif normal, jumlah penumpang MRT sejak Senin (13/5) hingga Sabtu (17/5) rata-rata 81.405 orang setiap harinya.
Pengamat tata kota Yayat Supriatna mengatakan MRT berhasil mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam bertransportasi.
Saat ini, kaya Yayat, masyarakat tak masalah merogoh kocek sedikit dalam asal mendapatkan transportasi umum yang cepat, nyaman dan aman.
"Sepertinya saat ini warga tidak mementingkan harga tarif. Mereka menjadikan cepat merupakan pilihan rasional gitu, terus aman, sudah aman terus nyaman, artinya tiga faktor tersebut yang membuat orang mau pindah menggunakan MRT," ungkapnya dalam sambungan telepon, Jakarta, Minggu (19/5).
Kemacetan menjadi salah satu alasan masyarakat tak segan mengeluarkan uang lebih banyak untuk bisa cepat sampai.
"Rasanya masyarakat sudah muak dengan kemacetan gitu, diibaratkan kemacetan ibu kota seperti neraka. Jadi masyarakat daripada harus masuk dalam neraka kemacetan, lebih baik memilih jalan lain meskipun harganya sedikit lebih, asal tetap terjangkau," jelasnya.
Baca juga: Bertarif Normal, Jumlah Penumpang MRT Stabil
Sebelumnya, MRT sempat memberikan diskon 50% sejak 1 April hingga 12 Mei. Jumlah rata-rata penumpang saat itu ialah 82.000 orang per hari.
Sementara hingga Sabtu (18/5) kemarin, jumlah penumpang yang menggunakan MRT masih stabil meskipun tarifnya sudah normal.
"Jumlah penumpang cukup stabil meski diskon 50% telah dicabut," ungkap Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaludin.
Kamaludin mengungkapkan pada penerapan tarif normal, pola penumpang di awal pekan sempat menurun namun kembali meningkat menuju akhir pekan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah penumpang MRT terbanyak terjadi pada Jumat (17/5) yakni sebanyak 89.372 penumpang. Sedangkan, penumpang paling sedikit menggunakan MRT pada Senin (12/5) dengan jumlah pengguna sebanyak 77.636.(OL-5)
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Budi enggan memerinci jawaban mereka saat diperiksa penyidik. Uang yang diminta tidak langsung masuk ke rekening para tersangka.
KPK mengumumkan identitas delapan tersangka kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA).
JEPANG tidak berniat membeli peralatan pertahanan dari Amerika Serikat sebagai imbalan atas pelonggaran kebijakan tarif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved