Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Antarmoda Dikelola Jadi Satu

M. Iqbal Al Machmudi
26/3/2019 10:15
Antarmoda Dikelola Jadi Satu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau MRT(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyatukan pengelolaan antarmoda transportasi di Jakarta untuk mempermudah pemberian subsidi dari pemerintah. Selain pengelolaan, Pemprov DKI juga akan menyatukan sistem pembangunan stasiun supaya tidak berjalan sendiri-sendiri.

"Kami tidak ingin lagi pengelolaan itu sendiri-sendiri karena sekarang tarifnya trans-Jakarta masih sendiri, MRT (moda raya terpadu) masih sendiri," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau langsung stasiun mass rapid transit (MRT) yang sudah terintegrasi dengan trans-Jakarta di Bundaran HI, Jakarta Pusat, kemarin.

Rencananya, pengelolaan antarmoda transportasi dijadikan satu sehingga subsidi dari pemerintah bukan subsidi tiap moda, melainkan untuk keseluruhan sistem transportasi. Dengan demikian, tarif bisa lebih murah. Namun, saat ini masih menggunakan harga sendiri dari trans-Jakarta dan MRT.

Selain menyatukan pengelolaan, Pemprov DKI juga akan menyatukan sistem pembangunan MRT. Nantinya, stasiun MRT akan dibangun secara terintegrasi dan tidak menyusul belakangan, terutama di Koridor 1 Blok M-Kota.

Baca juga: DPRD DKI Setujui Rata-Rata Tarif MRT Rp8.500, LRT Rp5.000

"Jadi dengan adanya Jak Lingko ini, semua yang tergabung di dalam Jak Lingko akan bisa dipakai. Jadi kartu ini bukan hanya untuk trans-Jakarta, melainkan semua yang tergabung di dalam Jak Lingko," kata Anies.

Misalnya, penumpang menggunakan angkot turun di Lebak Bulus akan langsung naik MRT sekaligus bisa gunakan satu kartu, katanya.

Mengenai penyelesaian integrasi, Anies mengatakan akan dikerjakan bertahap. Namun yang utama, kata dia, ialah memastikan trans-Jakarta terintegrasi dengan moda yang lain, seperti metromini dan lain-lain. Kemudian, yang kedua ialah trans-Jakarta terintegrasi dengan MRT. Jadi, trans-Jakarta nanti menjadi jembatan untuk bisa mengintegrasikan semua transportasi.

Stasiun pertama

Stasiun MRT Bundaran HI merupakan stasiun pertama yang terintegrasi dengan halte trans-Jakarta. Akses menuju halte trans-Jakarta dari stasiun MRT menggunakan tangga dengan lebar 1,5 meter dengan panjang 15 meter.

Anies mencoba dengan berangkat ke kantor menggunakan MRT dan trans-Jakarta. Anies berjalan menyusuri lorong stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) sambil tersenyum dan bersalaman dengan warga.

"Pagi ini saya menggunakan MRT dan turun di Bundaran HI, dapat dilihat bahwa halte trans-Jakarta yang sudah terintegrasi dengan MRT," kata Anies

Dengan terintegrasinya antarmoda transportasi nantinya penggunaan kartu MRT diproyeksikan akan menjadi satu kartu dengan moda transportasi umum lain, yaitu trans-Jakarta dan angkot. Dengan demikian, pengguna tidak perlu repot menggunakan banyak kartu ketika menggunakan transportasi umum.

Rencananya ada lima bank yang menyediakan kartu MRT yang terintegrasi dengan moda transportasi lain. Bank yang sudah bekerja sama ada empat, yaitu BRI, BNI, Mandiri, dan BCA, plus Bank DKI. Kartu itu semua bisa dipakai pada saat operasi komersial fase satu dimulai.

Terkait dengan fase dua, yang menghubungkan Anies juga memastikan bahwa proyek MRT fase dua bukan hanya terintegrasi dengan trans-Jakarta, melainkan juga dengan semua moda transportasi lainnya. "Fase dua sampai Kota sudah ditentukan. Mengenai kartunya bisa jadi ada lima bank," kata Anies.

Direktur Utama PT MRT William Sabandar mengatakan fase dua rute Bundaran HI-Kota akan selesai pada 2024. (Ant/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya