Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

20.195 Warga Depok belum Urus KTP-E

KG/J-1
11/3/2019 00:00
20.195 Warga Depok belum Urus KTP-E
(MI/ BARY FATHAHILAH)

MENDEKATI hari pemungutan suara pilpres dan pileg pada 17 April 2019, puluhan ribu warga Kota Depok yang sudah punya hak pilih belum merekam data untuk pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E).

Pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID), yang juga Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok, Henry Mahawan, mengatakan saat ini ada 20.195 KTP-E warga Depok yang tersebar di 63 kelurahan dan 11 kecamatan belum mereka data.

"Dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.312.216, warga yang telah melakukan perekaman data sudah 1.292.021 atau 98,46%-nya. Sisanya, 20.195 atau 1,54% ini akan kami terus genjot. Insya Allah selesai April 2019," ungkap Henry.

Henry menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan pelayanan di kantor-kantor kelurahan untuk mempermudah warga yang ingin membuat KTP-E, khususnya bagi pemilih pemula.

Warga pun diberi keleluasaan untuk membuat KTP-E, bisa di kantor kelurahan, dan bisa juga di instansi-instansi yang bekerja sama dengan Disdukcapil Kota Depok.

"Kami bekerja sama dengan sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah luar biasa (SLB), pondok pesantren, pabrik, dan panti jompo untuk perekaman data di tempat," ujar Henry.

Dengan langkah proaktif itu, jumlah warga yang belum merekam data menurun drastis.

Jika pada Desember 2018 jumlah warga yang belum merekam data KTP-E sebanyak 77.400 jiwa, dalam tiga bulan terakhir ini tinggal 20.195 jiwa.

Menyinggung masih banyaknya warga yang belum merekam data KTP-E, Henry mendapati fakta adanya beberapa penyebab dominan, seperti warga telah meninggal dunia tetapi belum ada perubahan di data kependudukan, warga pindah ke luar kota, atau warga yang sedang berada di luar kota dalam waktu yang lama.

"Karena itu, Disdukcapil Kota Depok telah mengirim formulir ke tiap kelurahan dan selanjutnya kelurahan yang menyampaikannya ke RT/RW. Dengan cara ini diharapkan keberadaan penduduk Kota Depok dapat terverifikasi dan terdata kembali," papar Henry. (KG/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya