Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KETUA DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi tetap menolak rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk melepas saham di perusahaan minuman bir PT Delta Djakarta (DD).
Menurut Prasetio, perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta yang memproduksi minuman bir alkohol rendah itu sejak berdiri pada zaman penjajahan sampai diserahkan menjadi aset negara tidak pernah merugikan Pemprov DKI.
PT DD justru memberikan dividen bagi keuangan Pemprov DKI cukup besar. Sejak produksinya masih di Jl Bandengan Selatan, Jakarta Utara, hingga kemudian dipindah ke Bekasi sampai sekarang sudah 45 tahun lebih perusahaan ini selalu untung.
“Salahnya Delta itu apa sih PT itu? Saya tetap berprinsip, enggak ada yang merugikan untuk pemerintah daerah. Apalagi yang dikatakan setahun dapat (dividen) Rp50 miliar,” ujar Prasetio, di Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.
Prasetio juga memperta-nyakan alasan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menggebu-gebu menjual saham PT DD itu sejak mulai menjabat sedangkan gubernur DKI sebelumnya tidak pernah ada keinginan menjual sahamnya. Dia mengatakan andaikan BUMD itu terus-terusan merugi mungkin dewan bisa ikut mempertimbangkan untuk dilepas. Namun saat ini, PT DD tidak bermasalah.
“Tapi, kok terus dikejar-kejar agar sahamnya dijual? Kenapa dan ada apa di balik itu?,” tanyanya.
Dia meminta Gubernur DKI Jakarta supaya memikirkan ulang rencananya tersebut karena dinilainya tidak masuk akal. “Coba itu dipikirkan lagi. Selama saya menjadi Ketua DPRD DKI, saya akan berdiskusi, jelaskan apa sih argumentasinya,” lanjut Prasetio.
Menurut Prasetio, Anies terakhir kali menyuratinya untuk menyampaikan rencana penjualan saham PT Delta Djakarta pada 2018. Setelah suratnya diabaikan, Anies tidak pernah mengomunikasikan lagi rencananya tersebut kepada Prasetio.
“Enggak ada komunikasi, cuma menyurati, enggak saya tindak lanjut,” ungkap Prasetio.
Janji kampanye
Gubernur DKI, Anies Baswedan, dan mantan Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno, diketahui dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta pada 2017 berjanji jika terpilih pihaknya akan melepas saham Pemprov DKI dari PT Delta Djakarta.
BUMD ini memang memegang lisensi produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional.
Pemprov DKI sudah menanam saham di perusahaan itu sejak 1970. Rata-rata, PT Delta menyumbang keuntungan Rp38 miliar setiap tahunnya. Karena itu, Prasetio Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI, menegaskan, pihaknya tidak akan menindaklanjuti rencana pelepasan saham PT Delta tersebut.
Pemprov DKI baru saja menggabungkan kepemilikan saham di perusahaan itu atas nama Pemprov DKI dan Badan Pengelola Investasi Penanaman Modal DKI Jakarta (BP IPM Jaya) sebesar 26,25%.
Penggabungan saham itu menjadi salah satu proses untuk menjual saham PT Delta Djakarta yang sudah dimiliki Pemprov DKI selama lebih dari 45 tahun. Gubernur Anies berharap Pemprov akan mendapatkan dana segar Rp1 trilun dari hasil penjualan saham tersebut. Anies beren-cana akan memanfaatkan dana yang didapat dari penjualan saham ini untuk pembangunan yang dampaknya akan langsung dirasakan masyarakat.
Setelah kajian selesai, Pemprov DKI akan meminta persetujuan DPRD DKI untuk melepas saham PT Delta Djakarta. Namun, Prasetyo menegaskan Pemprov DKI tidak akan bisa menjual aset itu tanpa persetujuan DPRD DKI. (Ssr/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved