Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEDAGANG di Blok G Pasar Tanah Abang masih menunggu renovasi bangunan dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya ialah Taufik, 53, ia mengaku masih menunggu kepastian kapan renovasi bangunan itu dilakukan. Ia menyatakan setuju untuk dipindah sementara selagi bangunan direnovasi nantinya.
"Kemarin saya ikut rapat bareng PD, katanya mau dipindahkan ke depan Blok G buat sementara, karena bangunan ini mau direnov, ya saya ikut aja. Cuma sampe sekarang belum ada omongan lagi," kata Taufik saat ditemui Media Indonesia, Jumat (1/3).
Baca juga: Komisi A DPRD Sebut Perombakan Jabatan di DKI Buruk
Saat berada di lokasi terlihat aktivitas di Blok G tidak begitu ramai. Lantai 3 di bangunan itu tampak sepi, tidak ada kios yang buka. Sementara di lantai 2 hanya ada beberapa kios saja yang tetap berdagang. Taufik mengakui pedagang mulai meninggalkan kiosnya sudah lama. Ia tidak mau ambil pusing kenapa pedagang meninggalkan kiosnya.
"Mungkin ada yang pindah ke skybridge, ada yang dijalan lagi, saya juga kurang tau, itu urusan mereka," tukas Taufik.
Sementara, pedagang lainnya yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan wacana renovasi sudah ada, tapi ia tidak mengetahui kapan hal itu akan dilakukan.
"Ya ini emang katanya mau di renov, tapi saya belum tau kapan," ujarnya.
Keduanya menginginkan TPS (tempat penampungan sementara) untuk pedagang yang layak dan strategis. Hal itu dimaksudkan agar aktivitas dagang mereka tetap berlanjut.
"Kita kan dagang, kalo ditempatin di tempat strategis banyak orang lalu lalang ya enak, itu namanya dagang. Masa dipindah ke tempat sepi, siapa yang mau beli? Bukan dagang kan namanya kalau tidak ada yang beli. Tidak masalah saya dipindah kalau memang banyak yang lalu lalang," tandas Taufik.
Sementara Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan proses peremajaan Blok G akan dilakukan setelah TPS selesai dibuat. Ia juga menyatakan TPS dibangun berdasarkan permintaan pedagang.
"Tadinya kan mau kita pindah di blok F, mereka tidak mau, ditawarin di hotel Pharmin tidak mau juga. Akhirnya mereka yang minta untuk di parkiran blok G. Yaudah kita berikan mereka di situ. Sebenarnya juga tempatnya tidak pindah," jelas Arief pada Media Indonesia.
Baca juga: Hari Ini, PKS-Gerindra Bakal Sampaikan Nama Cawagub DKI ke Anies
Lebih lanjut, ia mengatakan, pembangunan TPS urung dilakukan karena belum memiliki IMB (izin mendirikan bangunan). Namun, menurutnya pada akhit Maret nanti pembangunan bisa dilakukan. "Ya insyaAllah akhir maret sudah pasti, kan IMB-nya udah dapat, pertengahan mungkin IMB-nya keluar," tukas Arief.
Nantinya pedagang akan berada di TPS selama peremajaan Blok G dilakukan. Menurut Arief, hal itu tidak memakan waktu lama.
"2 tahun lebih dikit jadi lah (selesai peremajaan), sebentar kok. Iya disitu (TPS) sebentar aja," tutup Arief. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved