Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEJUMLAH PKL masih terlihat berjualan di bawah jembatan multiguna atau Skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pedagang minuman dan makanan mendominasi kawasan tersebut.
Pantauan Media Indonesia, Kamis (10/1) pedagang minuman dan makanan masih berjualan di bahu jalan samping akses pintu menuju dan dari Stasiun Tanah Abang. Sementara pedangang pakaian lainnya masih berjualan di trotoar sepanjang Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang.
Salah seorang pedangang gorengan, Jamhuri, mengatakan berdagang di bawah skybridge lantaran masih banyak masyarakat yang melewati jalur tersebut.
"Cari lokasi ramai saja, pindah-pindah kok, nggak hanya di sini," kata Jamhuri.
Jamhuri, menjelaskan berdagang di jalur Skybridge hanya menjelang sore, paginya ia berkeliling pasar Tanah Abang. Selain itu, ia memilih menghindar penertiban satpol PP dengan menempati titik tertentu.
"Kalau sore di sini aman dari patroli satpol PP, orang-orang juga ramai dekat pintu masuk," sebutnya.
Sementara itu, Hendra pedagang yang menggelar dagangannya di jalur pedestarian atau trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, mengaku tetap bertahan karena tidak mendapat lokasi strategis.
"Saya tidak dapat tempat (kios) di atas, makanya tetap jualan di sini, pembeli juga masih ramai," kata Hendra.
Baca juga : Peresmian Skybridge Tanah Abang Setelah Uji Coba Rampung
Hendra tidak sendirian, terpantau puluhan pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya masih mengokupasi trotoar. Padahal, personel satpol PP rutin melakukan penertiban guna mensterilkan jalur pejalan kaki tersebut.
Kasi Ops Satpol PP Jakarta Pusat, Santoso, membenarkan masih adanya PKL di jalur pejalan kaki di sepanjang jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang.
Bahkan, mereka terus kucing-kucingan dengan satpol PP ketika dilakukan penertiban.
"Pedagang kaki lima liar Tanah Abang adalah pedagang yang paling bandel di dunia ini, jangankan hanya diimbau untuk tidak berjualan, sudah di tertibkan saja masih mau berjualan terus," jelasnya.
Santoso mengatakan, selain keberadaan PKL, jalur itu juga masih dipenuhi barang-barang dagangan dari pemilik toko. Pasalnya mereka menggelar dagangannya hingga ke trotoar.
"Yang murni PKL liar sudah menurun ya, itu barang dagang pemilik toko. Makanya masih terlihat semrawut," terangnya.
Meskipun demikian, menurut Santoso, pihaknya akan terus melakukan penertiban selama ditemukan pelanggaran di kawasan itu, tidak ada alasan apapun, karena PKL yang tidak mendapatkan jatah kios di Skybridge tekah direlokasikan ke Blok F Tanah Abang.
"Apapun alasannya, Satpol PP tetap melakukan tindakan bila ada yang masih berdagang di jalur kendaraan Skybridge dan pendestrian jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang," pungkasnya. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved