Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Warga Tuntut Pemkot Perhatikan Pohon Peneduh

Gan/J-3
17/12/2018 05:20
Warga Tuntut Pemkot Perhatikan Pohon Peneduh
(MI/GOLDA AKSA )

PADA musim hujan, jalan raya menjadi area menakutkan bagi warga Kota Bekasi. Banyaknya pohon rindang di pinggir jalan raya dengan ranting dan dahan yang berdiameter besar dinilai riskan tumbang.

“Kami tidak mau jadi korban. Pemkot harus memperhatikan dahan dan ranting dari pohon-pohon yang besar dan rindang di pinggir jalan,” papar Eko Suprana, 32, warga di Bekasi Timur, kemarin.

Sampai saat ini, saat hujan deras sering datang, dia melihat belum ada upaya dari Pemkot Bekasi untuk memangkas pohon yang rindang. Seharusnya upaya mengurangi bahaya pohon tumbang itu sudah dilakukan sebelum musim penghujan datang.

Warga lain, Airlangga, juga menilai perhatian Pemkot Bekasi terhadap keberadaan pohon peneduh di pinggir jalan raya sangat kurang. “Pemangkasan pohon seringkali dilakukan setelah ada korban yang tertimpa pohon tumbang.”

Peristiwa pohon tumbang terakhir di kota ini terjadi, Kamis (21/11). Pohon tumbang terjadi di depan jalan di Pasar Baru, Bekasi Timur. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.

Dari pantuan Media Indonesia, jumlah pohon rawan tumbang di Kota Bekasi sangat banyak. Selain usia pohon, kerawanan terjadi karena hujan selalu disertai angin kencang.

Beberapa kerawanan itu ada di jalan padat kendaraan, di antaranya Jalan Ir H Juanda, Jalan Raya Pekayon, Jalan Sudirman, Jalan Chairil Anwar, Jalan Lapangan Tengah, Jalan Kartini dan Jalan M Hasibuan. Dinas Penataan Ruang Kota Bekasi mencatat ada sekitar 4.000 pohon tersebar dengan diameter batangnya bervariasi dan tinggi mulai dari 10 meter.

“Kami melakukan pemangkasan pohon, terakhir sekitar satu tahun lalu. Dalam waktu dekat, kami akan mengerahkan petugas untuk memangkas kerindangan sejumlah pohon karena bisa mengancam pengguna jalan,” tutur Plt Kepala Dinas Penataan Ruang, Junaedi.

Pohon yang dipangkas biasanya telah memiliki ketinggian mulai empat meter. Selain itu, ranting dan daunnya juga sudah rindang sehingga telah menjalar ke kabel listrik atau telepon.

“Kebanyakan pohon jenis angsana dan mahoni. Kami akan melakukan pemangkasan secara selektif di luar jam-jam sibuk sehingga tidak mengganggu aktivitas warga,” tandasnya.

Ia memastikan pohon yang disasar berada di atas lahan milik pemerintah kota. “Kalau yang berada di lahan warga bukan wewenang kami.” (Gan/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya