Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kembalinya Peradaban di Tanah Abang

Atalya Puspa
10/12/2018 05:30
Kembalinya Peradaban di Tanah Abang
(MI/ BARY FATHAHILAH)

HARI ini, sebanyak 446 pedagang kaki lima di trotoa­r dan badan Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai bisa berdagang di jembatan penyeberang­an multiguna (skybridge). Jalan di bawah jembatan yang biasanya sulit dilalui kendaraan diharapkan bisa kembali pada fungsinya sebagai jalan raya.

“Jalan Jati Baru Raya akan steril dari PKL dan angkutan umum bisa lancar saat melalui jalan itu. Para PKL akan pindah ke atas. Tidak ada alasan lagi untuk berdagang di badan jalan karena fasilitas untuk mereka sudah disediakan di skybridge,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, akhir pekan lalu.

Namun, dari pantauan Media Indonesia, kemarin, belum terlihat tanda-tanda PKL akan menempati kios-kios yang sudah disediakan. Kios berukuran 1,5 x 2 meter yang memanjang memenuhi jembatan itu masih terlihat lengang. Tidak ada kegiatan PKL yang memindahkan barang-barang.

“Kami belum tahu kapan PKL bisa mulai berdagang di atas,” ujar Dede, petugas keamanan di jembatan itu.

Di bawah skybridge, aktivitas PKL terlihat masih tinggi. Banyak pedagang makanan, minuman, dan baju memenuhi badan jalan dan trotoar Jalan Jati Baru Raya.

“Saya belum tahu kapan bisa berdagang di atas. Tapi, kalau sudah beres, kita disuruh pindah, ya pasti pindah,” tutur Jaka, salah satu PKL.

Masih bingung

Sejak Jumat (7/12), para pejalan kaki dari Stasiun ke Pasar Tanah Abang sudah diminta menggunakan skybridge.

Namun, kebanyakan warga masih menggunakan cara lama, lewat jalur lama. Bahkan me­loncati pagar pembatas jalan pun masih dilakukan.
“Lebih dekat lewat jalur kendaraan umum karena jaraknya lebih dekat,” kata Mukhlisin, pejalan kaki.

Yuni, warga lain, memilih melompati pagar pembatas jalan, sambil menggendong bayinya. “Lewat jembatan harus naik, muter lagi,” tuturnya.
Masih banyak warga yang melintasi jalur pejalan kaki di jembatan itu bingung. Tidak sedikit yang harus bolak-balik karena salah jalan dan harus kembali ke stasiun.

“Iya, banyak yang masih bi­ngung. Karena itu, kami terus memberikan arahan kepada mereka,” kata Fathurrohman, petugas keamanan Stasiun Tanah Abang. Sejak Sabtu (8/12) dan kemarin, sudah ada warga yang mencoba menggunakan jembatan itu dari stasiun ke pasar. Sebenarnya, jika warga lebih teliti, sejumlah papan petunjuk arah sudah dipasang bagi pejalan kaki untuk keluar masuk Stasiun Tanah Abang.

Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pengope­rasian jembatan itu sejak Jumat dan akan berlangsung selama sepekan ke depan. Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan, mengatakan selama uji coba, PT KAI memberlakukan buka tutup akses masuk ke stasiun.

Uji coba bertujuan melihat perge­rakan orang yang melintasi skybridge, lintasan angkutan umum, Trans-Jakarta, dan mikrolet. Itu, tambah Yoory, juga diperuntukkan melihat rute Trans-Jakarta yang akan mengunakan halte yang sudah dan sedang diba­ngun.

Yoory optimistis area sekitar jembatan akan tertata setelah para PKL dipindahkan dan berdagang di jembatan. Skybridge Tanah Abang dan PKL akan dikelola Saranawisesa Properindo, anak usaha PD Sarana Jaya. (Fer/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik