Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Situs Porno Diblokir, Masyarakat Beralih ke DVD Porno

Lukman Diah Sari
07/9/2015 00:00
 Situs Porno Diblokir, Masyarakat Beralih ke DVD Porno
(ANTARA/FANNY OCTAVIANUS)
Polda Metro Jaya kian giat menggaruk pembuat DVD porno di wilayah DKI Jakarta. Pasalnya, semakin banyak situs porno yang ditutup justru keuntungan penjual DVD porno meningkat.

"Penutupan situs pornografi oleh pemerintah berakibat beralihnya konsumen ke DVD porno," ujar Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Agung Marlianto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/9).

Agung mengungkap kini pencarian orang ke situs porno memang menurun. Namun, grafis penjualan DVD porno justru meningkat. "Kalau dari grafisnya, ini makin meningkat," ujarnya.

Jadi, penikmat pornografi ini kembali ke cara konvensional. Pasalnya, kesulitan dalam mengakses situs porno.

Sementara itu, pihaknya saat disinggung kenapa tak lanyas menindak pedagang DVD porno kaki lima. Menurutnya, pihak kepolisian tak ingin menindak sekelas nyamuk. Namun ingin langsung ke sarang.

"Kalau kaki loma, bila ada yang tertangkap tangan ya bisa saja. Tapi kita tidak intens untuk sekelas kaki lima, karena kita tidak berantas nyamuk. Tapi kita berantas rumah produksinya, pabriknya," tukasnya.

Seperti diketahui, Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya baru saja mengungkap lokasi produksi ribuan keping DVD porno di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat. Polisi mendapat 2000 keping DVD porno, 300 master keping DVD porno, dan sejumlah duplikator. Satu tersangka yang merupakan kurir sekaligus ditributor dan penjual, RS dicokok. Sedangka R, si pemilik dan pemasok masih buron.

"Ini berawal dari informasi masyarakat, yang kemudian dilanjut dengan penyelidikan dan kemudian mengamankan seorang pelaku, RS," ujar Wakil Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Iwan Kurniawan, Senin (7/9).

Iwan melanjutkan, saat penangkapan didapat barang bukti berupa 1000 keping DVD porno siap edar. Setelah itu, dilakukan pengembangan untuk mencari rumah produksi dari DVD porno tersebut.

"Dari penyelidikan, dikembangkan. Kita mendapatkan yang memproduksi berada di Taman Sari," ujarnya.

Sementara itu Agung Marlianto menjelaskan dari hasil pengembangan di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat, penyidik mendapati sejumlah duplikator, 1000 keping DVD porno, dan 300 master keping DVD porno.

"Pengakuan yang bersangkutan, baru 5 bulan menjalankan bisnis ini," ujarnya.

Untuk tersangka RS, jelas Agung, merupakan kurir yang juga distributor dari penyebaran DVD porno ke sejumlah lapak. Sementara pembuat dan pemasok DVD porno, R masih buron.

"Yang memproduksi masih DPO," ucapnya.

Dalam sehari, menurut pengakuan RS, bisa memproduksi sebanyak 500 keping DVD porno. Bila dikalikan sebulan, penghasilan mantan penjual batu akik itu bisa mencapai Rp200 juta.

Dari RS disita barang bukti berupa 7 unit duplikator, 19 unit DVD RW yang belum digunakan, 2000 keping DVD porno, 300 keping master DVD porno, 7 unit printer, 1 kardus kabel, 5 botol tinta printer, 1 unit ponsel, dan 1 unit sepeda motor.

Kini RS terancam pasal 29 jo Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 32 UU RI Nomor 44/2008 tentang pornografi dan Pasal 80 jo Pasal 6 UU RI Nomor 33/2009 tentang perfilman. "Ini pidana penjara 6 tahun," tukas Agung.  (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya