Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEPALA Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Trihantoro menyatakan revitalisasi pembangunan kawasan Terminal Baranangsiang Bogor tipe A akan dilakukan pada 2019.
Bambang mengungkapkan, revitalisasi terminal tipe A sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (RIT Jabodetabek) tahun 2018-2029.
“Dalam RIT Jabodetabek, 2019 harus mulai groundbreaking. Kita mengejar target itu, karena sudah ada perintah presiden melalui Perpres. Jadi, targetnya tentu tidak terlalu lama. Kami juga punya time line yang harus ditepati,” ungkap Bambang saat dihubungi, Sabtu (8/9).
Dijelaskan dia, dalam Perpres tersebut, RIT Jabodetabek merupakan pedoman bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam perencanaan pembangunan, pengembangan, dan pengelolaan, serta pengawasan dan evaluasi transportasi di wilayah perkotaan Jabodetabek.
Disebutkan Bambang, pelaksanaan RIT Jabodetabek terdiri atas tahap I tahun 2018-2019; tahap II tahun 2020-2024; dan tahap III tahun 2025-2029.
Dalam pelaksanaan RIT Jabodetabek, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus mendukung proses kemudahan perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Saat ini, sambung dia, pihaknya sedang melakukan kajian sosial karena banyak masyarakat yang bergantung hidupnya di Terminal Baranangsiang.
“Kita harus memikirkan aspek sosial, kita membangun infrastruktur tidak semata asal bangun. Tapi harus memikirkan aspek sosialnya. Terminal Baranangsiang ini bukan terminal baru, tapi terminal lama. Banyak masyarakat yang dihidupi oleh terminal ini. Karena itu kita harus melakukan kajian-kajian sosial,” beber dia.
Masih kata Bambang, Terminal Baranangsiang merupakan gerbang Kota Bogor maka harus dilakukan revitalisasi agar rapi dan nyaman. Kalau wajahnya bersih, berarti kotanya juga bersih. Kehadiran BPTJ di sini ingin mewujudkan kebersamaan atau sinergitas.
"BPTJ hadir sebagai mitra baru, kita sama-sama dengan Pemkot dan KPTB membangun terminal. Bukan artinya mentang-mentang terminal tipe A menjadi kewenangan pusat seolah-seolah pusat sendiri mampu bangun itu sendiri. Tidak seperti itu, kita harus bangun bersama,” katanya. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved