Lagi, Prostitusi di Apartemen Kalibata City

5 JAJARAN Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Metro Jaya mengungkap kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City. Modus lama dengan menawarkan  pekerja seks komersial (PSK) melalui media sosial dengan aplikasi Beetalk. Lima di antara PSK dan dua pemakai masih di bawah umur.

Terungkapnya kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City kali ini merupakan yang kelima dalam dua tahun terakhir. Tiga kasus di antaranya diungkap Polda Metro Jaya sepanjang 2018 ini. Dua kasus lainnya ditangani Polres Metro Jakarta Selatan tahun lalu.
“Kami sangat prihatin karena dalam tujuh bulan terakhir ada tiga kasus prostitusi di tempat yang sama. Sebelumnya, Polres Metro Jaksel juga mengungkap dua kasus prostitusi di tempat itu. Kami harap tidak terjadi lagi,” ungkap Wadir ResKrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade A Rian di Jakarta, Rabu (8/8).

Pengungkapan pada 2-3 Agustus 2018 ini, jelas Ade, sedikitnya ada 32 orang yang diamankan. Dari jumlah itu, 17 di antaranya laki-laki dan 15 orang perempuan. Dari 15 perempuan itu, rata-rata PSK, lima di antaranya masih berusia anak-anak antara 16-18 tahun. Adapun dari 17 laki-laki yang diamankan, dua diantaranya merupakan pengguna jasa PSK yang masih berusia anak-anak.  Dua anak sebagai pengguna jasa PSK dan lima PSK anak saat ini sudah dititipkan di Cipayung untuk dibina.

“Kami menetapkan tiga tersangka untuk kasus prostitusi anak ini. Yang satu adalah muncikari yang langsung berkomunikasi dengan pelanggan, dan dua orang yang menyediakan tempat dan memfasilitasi. Sudah tiga tersangka ditetapkan,”ujar Ade.

Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maryati Sholihah mencurigai sejumlah apartemen lain juga menjadi lokasi praktek prostitusi terselubung. Di an-taranya Apartemen Kelapa Gading dan Apartemen Manyar Surabaya. “Selain Kalibata City, ada beberapa apartemen lain yang kita curigai untuk prostitusi. (TS/J-3)