Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Lambatnya Urus Data Kependudukan di Bojong Gede

M Fawzi
20/7/2018 21:30
Lambatnya Urus Data Kependudukan di Bojong Gede
(MI/Dede Susanti)

WARGA Bojong Gede, Kabupaten Bogor resah pengurusan surat-surat kependudukan lambat. Pihak kecamatan memberikan waktu empat pekan setelah berkas masuk baru selesai. Nyatanya kerap melebihi empat pekan.

"Saya mengurus sudah dari bulan lalu, dibilang empat pekan cek ke sini. Pas ke sini dibilang belum jadi," keluh Mulyana, warga Kedung Waringin, di ruang pelayanan Kecamatan Bojong Gede, Jumat (20/7).

Mulyana mengaku hanya mengurus surat perubahan data pada kartu keluarganya (KK). Di KK lama, anaknya tertulis tamat SD, karena anaknya sudah lulus SMP dia ingin mengubahnya menjadi lulus SMP.

Pengalaman serupa dialami Wanda, dia ingin memasukkan anak keduanya ke dalam KK. Untuk persiapan masuk SD nantinya. "Capek bolak balik ke sini. Petugas bilang belum jadi. Padahal sebelum bulan puasa saya sudah urus," ujar warga Desa Cimanggis ini. 

Terkait soal ini, Camat Bojong Gede Jajang Dace Hatomi yang dihubungi mengatakan, mengurus KK diberikan tenggat waktu sekitar 1 bulan supaya leluasa agar warga enggak bolak-balik ke Kecamatan.

"Perlu diketahui bahwa pemohon KK setiap harinya di Kecamatan Bojonggede lebih dari 100 pemohon. Sedangkan operator kita hanya ada satu orang," ujar Dace ketika dikonfirmasi Media Indonesia.

Dace menambahkan, KK yang sudah diketik lalu dibawa ke dinas kependudukan untuk ditandatangan. Itu karena KK yang sekarang harus ada tanda tangan kepala dinas kependudukan. 

"Di sinilah makanya memerlukan waktu, terlepas apakah itu diurus sendiri atau orang lain," dalihnya.

Lantaran itu, jelas dia, kalau diinformasikan ke pemohon waktunya satu minggu nanti pada waktunya belum jadi bagaimana. "Karena itu diinformasikan paling lama empat pekan," tuturnya.

Saat ditanya ada yang lebih empat pekan belum juga jadi, Dace mengakui tidak menutup kemungkinan kalau ada yang keselip. Sehingga memerlukan waktu lama karena saking banyaknya pemohon tidak sebanding dengan operator yang ada.

"Normalnya sih empat pekan. Upaya kita selalu melaksanakan lembur setiap Sabtu dan Minggu," ujarnya.

Sementara saat ditanya melalui calo atau orang dalam lebih cepat pengurusannya, Dace meminta jangan suudzon (berprasangka buruk) begitu.

"Ada kisah inspiratif dari 10 soal ada 9 yang kita kerjakan benar. Namun yang dilihat hanya 1 yang salah," tandasnya. (Faw/O-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya