Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Pelaku Kejahatan tidak lagi Pilih Target

Hym/Gan/KG/J-2
07/7/2018 05:20
Pelaku Kejahatan tidak lagi Pilih Target
(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

PARA pelaku kejahatan di jalanan (street crime) tidak lagi memilih-milih target karena mereka menyadari peluang melakukan tindakan kejahatan semakin terbuka. "Kalau dulu dicari target orang yang kaya atau rumah-rumah mewah yang sering kosong. Nah, sekarang ini karena sudah semakin banyak rumah yang di-tinggal pemiliknya dipasang CCTV sehingga pelaku pikir-pikir," ujar Kriminilog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Suprapto, kemarin.

Menurutnya, meski saat ini di sejumlah ruas jalan sudah banyak menggunakan CCTV, para korban tidak selalu berada pada ruang yang terpantau kamera keamanan sehingga mereka lebih berani.

Di samping itu, tersedianya peluang dan target yang semakin banyak dan beragam membuat pelaku kejahatan dalam beraksi tidak harus menggunakan senjata mematikan. "Mereka ini tidak terorganisasi, seperti narkoba," paparnya.

Ia berpendapat kecenderungan secara kuantitatif kejahatan di jalanan saat ini nampak semakin meningkat seiring jumlah orang yang berada di luar rumah atau jalanan juga semakin banyak.

Ratusan orang dijaring

Di sisi lain, upaya kepolisian untuk menumpas kejahatan jalanan melalui Operasi Cipta Kondisi membuahkan hasil. Setelah tiga hari operasi, yang sasaran utamanya pejambret, begal, dan curanmor, polisi menangkap 387 orang, 73 di antaranya ditahan. Sementara 314 orang lainnya dilakukan pembinaan karena tidak terbukti melakukan tindakan kriminal.

"Operasi Cipta Kondisi yang dimulai dari 3 Juli telah menangkap para pelaku kejahatan jalanan. Penangkapan itu dilakukan polres jajaran dan polda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, kemarin.

Dalam operasi tersebut, lanjutnya, pihaknya mengerahkan 16 tim, yang terdiri dari 13 tim dari polres-polres di wilayah Polda Metro Jaya dan tiga tim dari Polda Metro Jaya. Dari kegiatan tiga hari, yakni pada 3, 4, dan 5 Juli, ditemukan ada 69 kasus dengan penangkapan sebanyak 387 orang. "Setelah kita lakukan penyidikan, ternyata ada 73 orang dilakukan penahanan karena melakukan tindak pidana, ada jambret, begal, dan curanmor," ungkapnya.

Di sisi lain, dari razia kejahatan jalanan, Polres Kota Depok dan 11 polsek di wilayah Kota Depok berhasil menangkap 15 preman. Mereka merupakan beking pangkal-an puluhan kios penjual tiket bus di Jalan Komjen M Yasin dan Jalan Raya Bogor, Kelurahan Palsigunung.

Sementara itu di Bekasi, seorang remaja di bawah umur, D, 16, ditangkap petugas Polsek Cikarang Selatan, Rabu (4/7) sekitar pukul 02.00 WIB. D, merupakan satu dari tujuh komplotan begal yang beroperasi di Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya