Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PUKUL 15.18 WIB, saat pancaran sinar matahari sudah mulai tidak terlalu menyengat kulit, jembatan Kali Grogol di Jalan Latumenten, Grogol, Jakarta Barat, ramai dengan warga yang berkumpul, Minggu (1/7).
Warga, dari anak-anak hingga orang dewasa--perempuan dan laki-laki--memiliki satu niat: melihat buaya. Alhasil, pandangan mereka pun satu arah: air kali yang hitam namun tidak berbau.
Fenomena kemunculan buaya di kali itu, juga di Pondok Dayug, Tanjung Priok, Jakarta Utara, adalah yang menggerakkan langkah para warga tersebut. Hari semakin sore, jumlah warga yang menyambangi lokasi itu semakin banyak.
"Saya tau (informasi kemunculan buaya) dari teman terus lihat di YouTube dan Facebook, kelihatannya, sih, gede," ujar Sudarso, warga Grogol.
Lantaran penasaran Sudarso membawa serta anaknya yang duduk di bangku sekolah dasar. Kebetulan, lanjutnya, putranya hari kerja melewati jembatan itu saat berangkat ke sokolah.
"Anak saya diantar sekolah sama ibunya bilang setiap pagi selalu ramai orang di sini," kata Sudarso.
Ujang, 52, warga lainnya, mengaku datang berjalan Kali Grogol karena ingin melihat langsung binatang reptil yang terkenal buas itu. Ia mengatakan dirinya sempat menelusuri pinggiran kali tersebut.
"(Buayanya) Mungkin sudah bergerak, nggak di sini lagi. Bisa jadi dia punya gua (lubang besar) sendiri tempat berteduh," beber ujang.
"Kok, jadi banyak buaya, ya, di Jakarta," timpal pria di samping Ujang.
Buaya-buaya yang ditunggu-ditunggu tidak juga muncul batang hidungnya membuat warga kecewa.
"Kecewa, ternyata belum ada," kata Reza, yang terus memelototi permukan air yang hitam.
Mengenai masalah ini, Media Indonesia telah meminta keterangan pejabat tinggi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta namun ia belum memiliki kesempatan untuk memberikan keterangan.
Sementara itu, petugas BKSDA DKI, Beni, mengatakan proses pencarian buaya di Kali Grogol dihentikan sementara, namun tim tetap memantau.
Alasan penghentian supaya warga tidak lagi berkumpul di lokasi sekitar jembatan Kali Grogol. "Kalau banyak warga buaya juga takut untuk muncul, sensitif dengan suara-suara, kan," kata Beni saat dihubungi, Minggu.
Namun ia memastikan petugas BKSDA tetap memantau, termasuk di kawasan Roxy tempat warga menemukan buaya yang telah mati. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved