Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMUDIK memadati Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjelang H-3 Lebaran. Terminal bantuan itu diminati karena lebih dekat dari tempat tinggal pemudik.
"Saya di Ciputat, kalau mau ke terminal utama jauh, makan waktu," kata Sutikno, Selasa (12/6).
Menurut dia, mengakses terminal itu cenderung lebih efektif, daripada harus ke terminal pusat di Rawamangun, Kali Deres, atau Pulo Gebang. Apalagi, bus dari terminal-terminal itu juga melewati Terminal Lebak Bulus.
"Nanti kalau ke sana (terminal pusat), busnya ternyata sudah di sini (Lebak Bulus). Kan repot," imbuh dia.
Sementara itu, Rahman, pemudik lainnya, memiliki cerita lain. Selain dekat dari rumah, ia mengaku mengakses Terminal Lebak Bulus karena tidak mendapat kursi mudik gratis.
Rahman telah mendaftar mudik di salah satu BUMN, tetapi kursi yang tersedia sudah diisi penuh.
"Ya apa boleh buat. Akhirnya di sinilah, dekat dari kontrakan," kata dia.
Menurut dia, jika masih ada mudik gratis, ia akan memilih ikut program tersebut. Pasalnya, biaya mudik bisa dialokasikan untuk keperluan lain.
"Lebih enak yang gratisan. (Duit) bisa beli oleh-oleh. Tapi, ya begitu, terbatas," ungkap dia.
Di sisi lain, ada lebih dari 15 perusahaan otobus (PO) yang melayani penumpang di Terminal lebak Bulus. PO itu yakni Agramas, Aneka Jaya, Haryanto, Safari, Dieng Indah, Santika, Putri Jaya, Gunung Harta, Laju Prima, Lorena, Muji Jaya, Sumba Putra, Sido Rukun, Sumber Harapan, Sumber Alam, Murni Jaya, dan PO lainnya.
Dari data Dinas Perhubungan yang berjaga di Terminal Lebak bulus, pada H-4 kemarin, ada 1.400 pemudik yang mengakses terminal. Sementara itu, hari ini, baru 8 bus dengan kapasitas 50 orang yang diberangkatkan. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved