Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Sampah tidak lagi Masuk Bantar Gebang

Aya/J-2
22/5/2018 06:30
Sampah tidak lagi Masuk Bantar Gebang
(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

ITF Sunter diprediksi akan mampu mengolah sampah sebanyak 2.200 ton per hari. Artinya, masih ada 5.000 ton sampah yang tetap harus dibuang ke TPST Bantar Gebang, Bekasi. Pasalnya, Ibu Kota menghasilkan sampah 7.000 ton per harinya. Sampah itu berasal dari 4.115 ton dari sampah permukiman dan 2.687 ton lagi sampah perkantoran.

"Memang ke depannya kita mau bangun tiga ITF lagi di Jakarta. Jadi, nanti setiap wilayah ada ITF-nya sendiri. Sampah tidak lagi masuk Bantar Gebang. Kita di-push Pak Gubernur dan Wakil Gubernur untuk mulai proses lelang. Sekarang sudah ada 25 perusahaan yang minat membangun tiga ITF lainnya," jelas Kepala Unit TPST Bantar Gebang dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, baru-baru ini.

Pembangunan lokasi ITF dibagi per zona, yakni Zona Pusat, Zona Timur, Zona Barat dan Zona Utara. Untuk Zona Pusat ITF dibangun di Sunter, Jakarta Utara, Zona Timur ITF direncanakan dibangun di wilayah Cakung Cilincing, Jakarta Timu, dan Zona Barat di Duri Kosambi, Jakarta Barat. Zona Utara di Marunda, Jakarta Utara.

Asep menyampaikan, pembangunan 3 ITF lainnya tidak lagi melibatkan pihak-pihak yang sama dengan pembangunan ITF Sunter. Penunjukan perusahaan swasta dilakukan dengan proses lelang dengan mekanisme kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sehingga siapa saja bisa ikut andil.

"Titik lokasinya di mana kita belum tahu karena tanahnya akan disediakan swasta, bukan pemerintah. Jadi, pemenang lelang teknologi, tanah, dan investasinya. Untuk Fortum masih akan fokus ke Sunter, tapi tidak menutup kemungkinan mereka dilibatkan lagi," tuturnya.

Diolah kembali

Persoalan lainnya, sampah-sampah lama (old waste) yang mengendap di Bantar Gebang juga harus diolah kembali. Asep menyebut ada 20 juta meter kubik sampah lama di Bantar Gebang. Pembuatan pengolahan sampah di Bantar Gebang pun sudah masuk rencana induk.

"Kita sedang coba susun langkah strategis. Akan dibangun juga pengolahan untuk sampah lama di sana. Jadi, dari situ diharapkan beberapa residu yang dihasilkan cukup banyak. Bisa jadi bahan konstruksi," tutur Asep.

Pembangunan ITF Sunter diperkirakan membutuhkan biaya sebesar US$250 juta atau setara dengan Rp3,5 triliun. Dana tersebut merupakan direct capex yang dibayarkan dari permodalan Jakpro serta Fortum. Komposisi pendanaan 30% dibayarkan Jakpro dan Fortum. Sebesar 70% lainnya dari pinjaman.

Direktur Projek ITF dari PT Jakpro Aditya Bakti Laksana menjelaskan, sampai sekarang pendanaan itu masih didiskusikan. Besaran dana US$250 juta juga masih estimasi. "Ini masih estimasi. 70%-nya kita bisa coba sindikasi perbankan lokal atau pinjaman internasional."

Sebelumnya, Pemprov DKI sepakat memberi tipping fee kepada Jakpro sebesar Rp500 ribu untuk setiap ton sampah. Kemudian, harga listrik yang dibeli PLN nantinya US$0,119 per kwh.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya