Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PROGRAM integrasi angkutan umum kebanggan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, OK Otrip belum menunjukkan titik terang, memasuki enam bulan usia pemerintahan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pemprov DKI menargetkan 2.000 angkutan umum jenis angkot, metromini, maupun Kopaja yang bergabung pada akhir 2018. Untuk enam bulan pertama tergetnya adalah sudah 1.000 angkutan umum yang bergabung. Namun, menjelang akhir masa uji coba pada 15 April, target itu belum terealisasi.
Wakil Gubernur Sandiaga Uno, selaku penggagas program ini, mengatakan ia sudah menghubungi pihak yang menangani OK Otrip--Dishub DKI, PT Transjakarta, dan tim kecil. Ia meminta mereka agar berpikir tidak konvensional dan melihat dari perspektif baru.
“Saya hubungi mereka untuk think outside the box. Karena kalau kita benturkan, misalnya, dengan birokrasi dan peraturan-peraturan kita akan sangat sulit untuk mencapai target dari 2.000,” ujar Sandi seusai Rapat Paripurna DKI Jakarta, kemarin.
Ia meminta percepatan itu dilakukan melalui sejumlah terobosan sehingga target akhir tahun, jumlah peserta OK Otrip sebanyak 2.000-2.800 angkutan, bisa tercapai.
“Kelihatannya dalam koridor ketentuan ada terobosan-terobosan yang bisa kita lakukan, bisa kita akselerasi,” imbuhnya.
Menyoal adanya pungutan atau biaya awal yang dipersyaratkan kepada pihak angkutan yang ingin bergabung, ia memastikan tidak ingin ada persoalan yang memberatkan mereka. “Dengan OK Otrip diharapkan penghasilan supir angkutan umum bukan berkurang, tapi meningkat,” kata dia.
Sandi mengakui adanya investasi awal yang harus dipenuhi pihak angkutan itu. Namun itu, tegasnya, ialah bagian dari pengintegrasian antarmoda.
“Dan dengan peningkatan penghasilan, mudah-mudahan biaya yang diawal itu bisa terkover dan mereka bisa menghasilkan pendapatan yang lebih baik dan di sisi lain biaya transportasi warga menjadi lebih murah,” tandasnya.
Sebelumnya, sejumlah pengusaha angkutan mengaku merasa dirugikan dengan tarif kompensasi program OK Otrip, walaupun angkanya sudah direvisi PT Transjakarta. Tarif yang ditawarkan Rp3.739 per kilometer, naik dari tarif sebelumnya yakni Rp3.459 per kilometer. Namun, pihak angkutan menuntut Rp4 ribu per kilometer. (Hym/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved