Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
UJI coba underpass Matraman, Jakarta Timur, kemarin (Selasa, 10/4/2018), justru berimbas kemacetan. Pengoperasian underpass yang bertujuan mengurangi kemacetan hingga 30% itu, justru berujung kemacetan akibat rekayasa lalu lintas yang diterapkan.
Simpul kemacetan terjadi di Simpang Tambak, kendaraan dari Manggarai yang akan menuju Jalan Diponegoro melalui Jalan Proklamasi-Jalan Penataran-Jalan Diponegoro, selanjutnya belok kanan di simpang Tambak melalui Jalan Matraman Dalam menuju underpass.
Dalam menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan masih akan mengevaluasi uji coba underpass yang sempat ditunda beberapa kali itu.
“Akan kami evaluasi kembali agar tidak terjadi crossing kendaraan,” ujarnya saat dihubungi, kemarin.
Nantinya, kata Andri, persimpangan Tambak akan ditutup untuk kendaraan dari Manggarai ke arah Pramuka. Hal itu dilakukan agar semua kendaraan dari Manggarai akan dialihkan melalui Jalan Proklamasi dan berputar di Megaria. “Pertama kami geser pembatas jalannya (di jalan Tambak). Ini lebarnya jalan 6 meter, itu kan cukup dua mobil supaya bisa tiga mobil.”
Tak hanya itu, pihaknya juga berencana menutup u-turn atau putaran balik yang berada di Simpang Tambak agar tidak ada penumpukan kendaraan. Uji coba sekaligus sosialisasi itu akan dilakukan sepekan depan.
Sementara itu, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menyatakan sudah berupaya melakukan rekayasa lalu lintas, sebelum underpass itu dioperasikan.
“Dengan dibukanya lintas bawah ini sambil kita evaluasi apakah rekayasa sesuai dengan kondisi lalu lintas yang sudah ada. Kalau ada masukan, segera kita benahi. Hanya saja, mungkin masih ada masyarakat yang belum tahu arus lalu lintas. Kendaraan dari simpang Cipto masuk ke arah Pramuka. Kendaraan dari Pramuka bisa lewat bawah,” kata Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tidak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, pada saat peresmian uji coba, kemarin pagi.
Underpass ini memiliki lebar enam meter dan panjang 700 meter. Kontrak proyek underpass senilai Rp113 miliar dilakukan pada 18 November 2016. Selajutnya ialah pengerjaan desain. Pada Maret 2017, pembangunan selesai dilakukan dengan total waktu pengerjaan 15 bulan.
Meski tidak pernah terlibat sengketa, proyek ini pernah digugat pengusaha yang merasa dirugikan karena omzet turun. “Yang digugat Dinas Bina Marga, Jaya Konstruksi, dan Dishub. Mereka menuntut sekitar Rp8 miliar. Tapi, kita dikawal Kejaksaan.” (Mal/Tos/Aya/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved