Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Pelayanan Optimal, Bisnis Sewa Mobil Bergairah Lagi

Tosiani
06/4/2018 10:47
Pelayanan Optimal, Bisnis Sewa Mobil Bergairah Lagi
(ANTARA/Noveradika)

SEMBARI mengemudi, Irfan, 50, salah seorang pengemudi taksi daring tersenyum ramah membuka pembicaraan. Memecah kesunyian, dia mengajak ngobrol penumpangnya. Pembicaraan ringan membuat suasana hangat di sela kemacetan jalan di Jakarta. Beberapa blok jalan menjelang tiba di tujuan, Irfan menawarkan jasa rental mobil yang masih dikelolanya pada penumpang. “Cukup Rp300 ribu per hari hingga pukul 24.00 WIB, bensin ditanggung penyewa dan ongkos driver Rp150 ribu per hari saja. Kalau Anda butuh, bisa hubungi saya,” ujar Irfan dengan ramah.

Penawaran tersebut diakui Irfan kerap dilakukannya kepada penumpangnya. Istilahnya, sekali mendayung dua tujuan tercapai. Tugasnya sebagai pengemudi salah satu transportasi daring. Usaha rental mobil yang selama puluhan tahun dilakoninya bisa bertahan dari kehancuran.

Dengan nada semangat, Irfan menceritakan kejayaan bisnis rental miliknya. Ia berkantor di dekat rumah pribadinya di daerah Rawabelong, Jakarta Barat. Ketika itu ia memiliki sejumlah 30 unit mobil dari berbagai jenis untuk disewakan pada konsumen. Ia juga memiliki puluhan pengemudi yang siap membantunya di bisnis rental.

“Penghasilan saya ketika itu cukup besar, soalnya yang sewa kendaraan memang banyak. Biasanya dari perusahaan-perusahaan. Driver saya juga cukup banyak,” ujar Irfan, kepada Media Indonesia, kemarin.

Setelah 20 tahun lebih menikmati kejayaannya, datanglah transportasi daring. Pertumbuhan taksi daring bak cendawan di musim hujan membuat bisnis rental mobilnya kelimpungan. Perlahan-lahan bisnis rental mobilnya mengalami kemunduran. Konsumen mulai meninggalkan kebiasaan sewa mobil untuk bepergian. Mereka beralih menggunakan transportasi daring yang dipesan melalui aplikasi pada telepon seluler.

“Angkutan online ini memang mudah dan cepat diakses. Harganya juga kompetitif sehingga lebih banyak peminatnya,” ujar Irfan.

Sepinya penyewaan mobil membuat Irfan terpaksa menjual satu per satu armadanya. Hal itu demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Saat ini hanya tinggal tiga unit mobil saja yang tersisa dari 30 unit.

Tuntutan perut membuat Irfan beralih menjadi salah satu pengemudi transportasi daring. Ia masih berharap usaha rental mobilnya bergairah lagi. Selain itu, dia yakin dengan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan saat mengemudikan taksi daring, memberi nilai tambah bagi bisnis mobil rentalnya.

“Jadi sering kali saya menawarkan pada penumpang. Siapa tahu butuh sewa atau rental mobil, jadi bisa langsung menghubungi saya,”ujar Irfan.

Namun, Irfan tidak lagi memercayakan mobilnya untuk disopiri orang lain. Kecuali memang dikenalnya sungguh-sungguh. Sebab, kendaraannya pernah dibawa kabur penyewanya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya