Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Digagalkan, Ibu-Anak Bawa Sabu via Bandara Soetta

MI
29/3/2018 09:42
Digagalkan, Ibu-Anak Bawa Sabu via Bandara Soetta
Ilustrasi(Antara/Jojon)

SEORANG ibu dan anak perempunnya ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, karena kedapatan membawa sabu. Barang haram seberat 666 gram itu disembunyikan di dalam pembalut atau tampon yang mereka kenakan.

Kepala Kantor Bea dan Cukai ­Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Situmorang, menjelaskan penangkapan terhadap RC, 40, dan NO, 20, di terminal 3 bandara berawal dari kecurigaan petugas yang melihat gerak-gerik kedua penumpang pesawat KLM Royal Dutch KL 809 rute Kuala Lumpur-Jakarta,

Begitu mendekati dan melakukan pemeriksaan secara mendalam di badan kedua orang itu, ungkap Erwin, petugas mendapati serbuk putih yang positif berupa sabu di pembalut RC dengan berat 310 gram. Di pembalut NO, petugas juga menemukan sabu seberat 356 gram.

Keduanya, lanjut Edwin, langsung diperiksa lebih lanjut. Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa barang haram yang mereka bawa diperoleh dari seorang berkebangsaan Nigeria di Malaysia untuk dikirimkan ke salah satu alamat di Jakarta.

“Ibu dan anak ini diduga sebagai kurir narkotika jaringan Nigeria dan Malaysia,”’ kata Erwin, kemarin.

Saat kasus itu dikembangkan bersama polres bandara, petugas menangkap enam orang lainnya di kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta AKB Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, jaringan itu dikendalikan seorang narapidana berkebangsaan Nigeria di lembaga pemasyarakatan di Jawa Tengah.

“Kasus ini masih kami kembangkan ke sana. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa ditangkap untuk ditindaklanjuti,” kata Yusep.

Terminal Jati Jajar rawan
Sementara itu, kawasan Terminal Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Tipe A Jati Jajar di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Jati Jajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, yang pembangunannya mangkrak, rawan tindak kriminal. Warga menjadi resah dan enggan melewati wilayah itu karena kerap terjadi kejahatan.

Pelaku kriminal di sana umumnya remaja seusia sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Kemarin, empat remaja yang mengaku-ngaku sebagai jagoan terminal itu ditangkap massa setelah merampas telepon seluler warga yang tengah berjalan kaki di area teminal tersebut. Pelaku berinisial RM, 18, MZ, 18, AA, 16, dan RS, 18, babak belur dihakimi massa.

Kapolsek Cimanggis Komisaris Suyud mengatakan warga di sekitar lokasi terminal geram lantaran lingkungan Terminal Jati Jajar kerap dijadikan pelaku kejahatan sebagai tempat minum minuman keras, juga merampas ponsel dan menodong pejalan kaki memakai senjata tajam.

Namun, Sujud meminta masyarakat tidak main hakim sendiri. Sebaiknya, imbau Sujud, pelaku diserahkan atau dilaporkan saja ke polisi.

Ajuk, warga RT 001/RW 01 Kelurahan Jati Jajar, mengatakan area terminal juga kerap dijadikan tempat pacaran. Kondisi saat malam hari di area itu gelap karena tak ada pene-rangan jalan umum. (SM/KG/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya