Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengaku sejak awal keberatan dengan sistem ganjil-genap yang akan diberlakukan di ruas tol Jalarta-Cikampek mulai Senin (12/3) besok. Sebab, kemacetan yang semula terjadi hanya di ruas jalan tol terancam berpindah ke ruas jalan arteri di dalam Kota Bekasi.
“Sebelum adanya sistem ini saja jalan KH. Noer Ali-Jalan Raya Kalimalang sudah padat akibat penyempitan jalan dari pembangunan ruas Tol Layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Ini pasti akan bertambah,” kata Yayan, hari ini.
Namun, lanjut dia, pihaknya tetap mendukung adanya sistem ini dengan menyiapkan pengaturan lalu lintas. Rambu-rambu pengalihan arus pun tengah disiapkan. Agar apabila ada pengalihan arus di jalur arteri bisa aegera dipahami oleh pengendara.
“Yah kita siapkan saja, itu cara kami mendukung apalagi suratnya sudah keluar dari kementerian,” jelas dia.
Seperti yang diketahui, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pada Kementrian Perhubungan akan mulai menerapkan sistem ganjil-genap di ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek mulai dari Gerbang Tol Bekasi Timur dan Gerbang Tol Bekasi Barat.
Hal ini tertuang dalam surat yang dikeluarkan oleh BPTJ pada Kemenhub Nomer HM 101/1/019/BPTJ-2018 tanggal 25 Februari 2018 tentang pengaturan ganjil genap diakses gerbang tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat pada 12 Maret 2018 mendatang. Selan sistem ini, pembatasan kendaraan berat golongan III, IV dan V serta pemberlakukan Jalur Khusus Angkutan Umum (JKAU) pada bahu jalan pun akan mulai diterapkan. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved