Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SEBANYAK 2.975 titik reklame atau sekitar 85 persen titik reklame yang ada di Kota Bekasi berdiri di atas trotoar. Hal ini tentunya amat mengganggu kenyamanan para pejalan kaki yang melintas di atas trotoar.
Kepala Seksi Ruang Milik Jalan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Kota Bekasi, Arief Fadillah menyampaikan, saat ini pihaknya masih mendata jenis reklame apa saja yang berdiri di atas trotoar. Secepatnya, reklame tersebut akan ditertibkan.
"Akan kami tertibkan secepatnya, sebab itu amat mengganggu kenyamanan para pejalan kaki," ungkap Arief, Jumat (16/2).
Menurut Arief, dari 3.500 titik tersebar di seluruh wilayah Kota Bekasi. Pihaknya kini tengah mengkaji izin ribuan papan reklame tersebut. Apabila izin reklame tersebut sudah habi maka akan kita turunkan dengan paksa.
Arief mengatakan, penertiban reklame bagian dari penataan trotoar di wilayah setempat. Sebab, trotoar merupakan hak dari pejalan kaki yang harus steril. Sejauh ini, kata dia, baru di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan yang sudah tertata dengan baik.
"Karena di jalan itu sudah dibangun pedestrian, lengkap dengan fasilitasnya" kata Arief.
Menurut Arief, tempat pemasangan tiang reklame harus berada di antara trotoar dan pagar pembatas sempadan jalan. Dengan begitu, papan-papan reklame yang berdiri terlihat tertib, dan tak mengganggu pejalan kaki.
Arief menambahkan, papan reklame ukuran besar paling banyak melanggar berada di jalur Transyogi, Jatisampurna. Pertumbuhan reklame di sana cukup pesat mengingat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di sana juga sangat pesat.
"jalan Transyogi merupakan jalur nasional dari berbagai wilayah," kata Arief.
Kepala Bidang Perencanaan pada Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Erwin Gwinda mennyampaikan, pada tahun ini pihaknya ditargetkan memperoleh pendapatan dari sektor pajak reklame sekitar Rp90 miliar tahun ini. Pihaknya tetap optimis bisa mencapai target, meski cukup tinggi dibanding tahun lalu sekitar Rp60 miliar.
"Kami akan berusaha akan target itu tercapai," kata Erwin. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved