Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Beda Gubernur Beda Kebijakan, Delman kembali Boleh Beroperasi

27/12/2017 10:40
Beda Gubernur Beda Kebijakan, Delman kembali Boleh Beroperasi
(MI/Susanto)

ADA pemandangan baru di lingkungan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, kemarin. Jika selama ini ikon Jakarta itu steril dari delman, kini pak kusir bersama kereta kudanya sudah melayani rekreasi keliling Monas.

Di depan Stasiun Gambir, area Istana Merdeka, Patung Kuda, hingga Balai Kota DKI, tampak berseliweran delman dengan hiasan kembang kelapa yang menarik perhatian anak-anak.

Beroperasinya kembali delman di kawasan Monas atas kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebelumnya, pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mensterilkan delman maupun pedagang kaki lima.

Usman, 37, kusir delman dari Kemanggisan, Jakarta Barat, mengaku senang karena si Bangor (nama kuda miliknya) boleh lagi berkeliling Monas sejak Sabtu (23/12).

Selama ini si Bangor banyak diam di kandang dan hanya sesekali mengangkut anak-anak keliling permukiman. Di permukiman, sekali jalan ia mematok harga Rp30 ribu. Beda dengan ongkos di kawasan Monas yang berkisar Rp50 ribu-Rp100 ribu, tergantung tawaran pengunjung.

"Akhirnya si Bangor jalan lagi dah di Monas. Moga-moga saja ramai seperti dulu waktu era Fauzi Bowo dan Sutiyoso. Dulu mah bisa bawa pulang uang Rp200 ribu per hari meski sekali keliling cuma Rp12 ribu-Rp15 ribu. Sekarang kalau ramai bisa bawa pulang uang lebih banyak lagi," cetus Usman.

Kendati demikian, Usman mengaku cuma sedikit pengunjung yang naik delman sejak beroperasi Sabtu. Kemarin hingga sore hari Usman baru mengangkut tiga penumpang untuk rute keliling kecil dan keliling besar.

Rute keliling kecil meliputi Balai Kota, Patung Kuda, dan IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) dengan tarif Rp30 ribu-Rp50 ribu. Sementara itu, keliling putaran besar meliputi Istana Negara, Patung Kuda, IRTI, dan kembali ke Jalan Silang Monas Tenggara. "Karena sudah dua tahun vakum mungkin belum banyak yang tahu," ujarnya.

Didi, 22, kusir lainnya dari Puri Kembangan, berpendapat lain. Harga yang relatif mahal, menurutnya, menyebabkan pengunjung enggan naik delman. Didi memberlakukan tarif Rp70 ribu untuk putaran kecil dan Rp150 ribu buat keliling besar.

Seharian itu, Didi baru mengangkut sekali putaran kecil. "Baru sejalan sejak mangkal dari pukul 12.00," ujarnya. Dia menyadari tarif cukup mahal, tetapi cukup wajar sebab penghasilan dibagi dua dengan pemilik kuda.

Seorang pengunjung sempat kaget mendengar tarif delman. Yati, 38, warga Depok, menyangka tarif sebesar Rp20 ribu. "Hah? Rp20 ribu? Sudah harga pas tuh?" kata Yati. "Bukan Rp20 ribu, Bu, tapi Rp70 ribu," cetus abang kusir. "Oh Rp70 ribu. Mahal banget. Enggak jadi deh," timpal Yati sambil menarik tangan anaknya pergi dari sana. (Yanurisa Ananta/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya