Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
HARI pertama mogok kerja Serikat Pekerja Jakarta Internasional Container Terminal, manajemen melakukan sterilisasi di setiap area kerja karena merupakan bagian dari objek vital nasional. Hal itu diakui Wakil Direktur JICT, Riza Erivan, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (3/8).
“Kami melakukan sterilisasi di semua area, hal ini bertujuan untuk menjaga aset berharga seperti server. Menyangkut upaya sterilisasi ini kami sudah berbicara dengan otoritas pelabuhan, Kemenaker, dan pihak kepolisian,” ujarnya.
Pernyataan itu muncul menanggapi tuduhan manajemen melakukan pengusiran terhadap karyawan JICT saat akan bekerja. Berbagai isu tersebut bermunculan melalui beberapa akun Twitter anggota SP JICT yang memulai mogok kerja terhitung hari ini (3/8) hingga 10 Agustus nanti.
Adapun menangapi tuntutan mogok kerja SP JICT, menurut Riza, tidak memiliki dasar yang kuat. Salah satu poin utama yang mendorong unjuk rasa itu rendahnya bonus yang diterima karyawan untuk 2016 dari bonus yang diterima pada tahun sebelumnya (2015).
“Kami bekerja prinsipnya sesuai dengan good corporate governance (GCG). Jadi dalam pemberian bonus juga sesuai proporsi yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Bersama. JICT sudah menunaikan kewajibannya dengan membayarkan sebesar Rp45 miliar kepada seluruh karyawan," terangnya.
Riza juga menjelaskan, penurunan tersebut diakibatkan karena profit memang turun. Sehingga kalau profit turun otomatis bonus juga tidak bisa naik. Sehingga nilai bonus tersebut, kata dia, sudah sesuai dengan peraturan dan prinsip GCG yang dijalankan oleh manajemen JICT.
“Makanya tidak bisa mogok untuk meminta bonusnya jangan dikurangi, secara profit perusahaan memang menurun kok. Jadi, tidak ada dasarnya mogok untuk meminta bonus ditambahi," tandasnya. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved