Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Terowongan Manggarai Kurang Diminati

Gana Buana
25/7/2017 12:04
Terowongan Manggarai Kurang Diminati
(Suasana sepi di terowongan bawah tanah (underpass) di dalam Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan---MI/Gana Buana)

FEBRUARI lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) meresmikan terowongan bawah tanah di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Pengoperasian terowongan itu membuka akses bagi penumpang yang ingin menyeberangi peron bisa terus jalan. Tak seperti sebelumnya, harus berhenti menunggu kereta lewat.

Terowongan melintang yang menghubungkan antarperon sudah beroperasi beberapa bulan terakhir. Penghubung terbuat dari tangga. Begitu menuruni anak tangga sudah terpampang petunjuk papan informasi elektronik sesuai dengan tujuan kereta yang diinginkan.

Pada papan elektronik terpampang pemberitahuan peron 1 dan 2 untuk commuter line dengan tujuan Bekasi dan Jakarta Kota. Peron 3, 4, 5 dan 6 tujuan Bekasi, Tanah Abang, Duri, Depok, dan Bogor. Papan elektronik mengarahkan penumpang sesuai tujuan.

Udara tidak terlalu pengap karena dibantu delapan kipas angin. Meski fasilitas sudah cukup lumayan, ternyata penumpang amat jarang memanfaatkan fasilitas bawah tanah tersebut.

Padahal, selain bersih, rambu-rambu penunjuk arah sudah terpasang rapi. Pada malam hari pencahayaan juga cukup baik. Cuma belum tersedia eskalator sehingga para manula agak susah payah turun-naik tangga untuk menyeberangi peron.

"Buat kami yang sudah manula lebih terbantu kalau ada eskalator," ujar Atik, 55, di Stasiun Manggarai, kemarin (Senin, 24/7). Dia merasa tulang lututnya nyeri jika terlalu banyak menuruni anak tangga. Atik mengaku merasa lebih aman menyeberang melalui underpass ketimbang lewat peron.

Selain lebih dekat, juga lebih nyaman. Namun, anak tangga terlalu tinggi baginya. Dia pun lewat terowongan bawah tanah itu setapak demi setapak.

Hal serupa diungkapkan Silvia, mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta. Dia sering menyeberangi peron lewat underpass. Kendati begitu, ia berharap PT KAI melengkapi terowongan bawah tanah itu dengan musala, toilet, dan eskalator.

Robi, pegawai swasta, juga menyatakan underpass sangat membantunya menyeberangi peron lebih cepat. Dari segi desain, bagi Robi, tidak begitu menarik. "Biasa saja. Cuma lebih cepat dan terbantu dengan adanya underpass," cetusnya.

Juru bicara PT KAI Daerah Operasional 1, Suprapto, menyatakan akan memberikan arahan bagi penumpang supaya menyeberang lewat underpass. "Mengubah budaya itu tidak bisa dalam sekejap," paparnya.

Supaya pengguna semakin banyak menyeberang lewat bawah tanah, Vice President Bidang Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabotabek Eva Chairunisa menyatakan pihaknya akan melakukan penjagaan peron.

Dengan demikian penumpang akan melintas lewat underpass. "Ini demi penumpang juga. Meningkatnya jumlah penumpang akan memperbesar kemungkinan ancaman bahaya bagi penumpang yang nekat menyeberang lewat peron," imbuhnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya