Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
SEJAK Februari lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah meresmikan terowongan bawah tanah (underpass) di dalam stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Dengan adanya underpass ini, penumpang pun tak harus berhenti menunggu kereta lewat untuk menyebrangi antar peron.
Berdasarkan pemantauan, sebuah terowongan melintang di bawah antar peron yang ada di Stasiun Manggarai. Trowongan tersebut dibuat untuk menghubungkan antara satu peron ke peron lainnya.
Di setiap peron terdapat tangga underpass yang menghubungkan satu sama lain. Begitu menuruni anak tangga, penumpang bisa melihat beberapa papan informasi elektronik menampilkan tujuan kereta di setiap peron.
Peron satu dan dua diperuntukan untuk commuter line dengan tujuan Bekasi dan Jakarta Kota. Sementara peron 3, 4, 5 dan 6 untuk commuter line tujuan Bekasi, Tanah Abang, Duri, Depok, dan Bogor.
Pada papan informasi juga terdapat penunjuk arah bagi penumpang. Ada sekitar delapan kipas angin yang dipasang di dalam peron. Ini adalah upaya pengelola untuk membuat udara di dalam underpas tidak terasa pengap.
Namun, sayangnya ketika Media Indonesia mencoba menelusuri underpass tersebut sangat jarang penumpang memanfaatkan fasilitas bawah tanah nan menawan ini. Padahal, selain bersih rambu-rambu penunjuk arah sudah terpasang dengan rapi. Pencahayaan pun cukup bahkan ketika malam hari underpass tersebut cukup pencahayaan.
Selain itu, dengan perubahan luar biasa yang ada nyatanya belum tersedianya tangga berjalan (eskalator) di stasiun tersebut. Sehingga membuat para manula begitu susah payah untuk menyebrangi peron bila melalui underpass.
"Agak lelah kalau kita nyebrang lewat underpass, harusnya disediakan eskalator untun kami para manula," ujar Atik, 55 di stasiun Manggarai, Senin (24/7).
Dia mengatakan menyeberangi peron lewat underpass memang lebih aman. Terkadang, fasilitas tersebut pun membuat penumpang lebih cepat sampai menuju peron yang dituju. Sebab, penumpang tidak harus tertahan dengan kereta yang menunggu sinyal jalan dari petugas stasiun Manggarai.
Sayang, tingginya tangga yang menjembatani peron dengan underpass membuat penumpang manuala dan disabilitas kesulitan mengakses. Dengan tulang tianya Atik kerap merasakan nyeri di bagian lutut apabila harus berjalan menuruni anak tangga terlalu banyak. Bahkan untuk berjalan datar saja Ia sudah tak sanggup dengan jarak jauh. Karena itu, mereka berharap fasilitas luar biasa tersebut juga dilengkapi dengan eskalator.
"Semoga lebih ramah pada manula dan disabilitas," kata dia.
Meski demikian, masih ada pula penumpang yang memilih untuk menyebrang lewat underpasstersebut. Mereka yakin bahwa menyeberang peron lewat underpasslebih aman dibandingkan melintasi rel. Seperti yang diungkapkan Silvia, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta.
Dia mengatakan menyeberangi peron lewat underpass lebih memudahkannya. Kendati begitu, Sylvia menilai masih ada beberapa kekurangan.
"Menggunakan jalur kereta bawah tenang lebih cepat. Kalau lewat atas lama. Harapan ke depannya ada musala, toilet, dan eskalator," kata Sylvia.
Sementara itu, Robi, yang merupakan pegawai swasta, mengungkapkan underpass tersebut membantunya menyeberangi peron lebih cepat. Dari segi desain, bagi Robi, tidak ada yang begitu menarik.
"Biasa saja. Cuma lebih cepat dan terbantu dengan adanya underpadss," kata Robi.
Juru Bicara PT Kereta Api Indonesia (KAI) daerah operasional (Daop) 1, Suprapto menjelaskan, pihaknya akan memberikan sosialisasi serta arahan bagi penumpang yang ada di atas peron agar menyebrang lewat underpass, sehingga, keselamatan mereka terjamin.
"Mengubah budaya itu memang tidak bisa dalam sekejap, maka kita akan menyosialisasikan secara rutin," kata Suprapto.
Sebab, kata dia, dalam jangka panjang pihaknya akan menutup perlintasan sebidang antar peron. Namun, khusus peyandang disabilitas akan diberikan pengecualian untuk menyeberang langsung antar peron. "Itu nanti hanya menjadi akses penyeberang antar peron," kata dia.
Vice President (VP) Bidang Komunikasi Perusahaan PT KCJ, Eva Chairunisa pun menyampaikan, penjagaan pun akan diperketat agar penumpang penyeberangi peron lewat underpass. Sebab, dengan meningkatnya jumlah penumpang akan memperbesar kemungkinan ancaman bahaya bagi penumpang yang nekat menyebrang langsung lewat peron.
"Kita akan perketat dengan penjagaan petugas, dan perlintasan yang ada akan kita tutup. Sudah diterapkan di Stasiun Tebet," tukas dia. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved