Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Praktik Kesiangan Dokter Diperingatkan

15/6/2017 06:50
Praktik Kesiangan Dokter Diperingatkan
(ANTARA)

BELASAN dokter praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi tidak berada di tempat saat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meninjau fasilitas kesehatan itu.

Hanya terlihat satu dokter yang berpraktik, padahal pasien yang mengantre sejak subuh sudah berjumlah ratusan orang.

Rahmat Effendi tampak geram mendapati kenyataan tersebut.

Ia berjanji akan memeriksa para dokter praktik yang seharusnya sudah berada di ruangan mereka sejak pukul 08.00 WIB.

Ada dua sanksi yang sudah disiapkan, yakni memecat dokter yang bukan PNS dan memberikan surat peringatan (SP) kepada yang berstatus PNS.

"Kalau yang PNS berikan SP. Kalau berulang, langsung SP-3. Kalau bukan PNS, langsung pecat saja," tegas Rahmat, kemarin.

Ia menilai para dokter itu sudah bertindak keterlaluan karena mempermainkan nyawa pasien yang berobat.

Apalagi demi memacu semangat pegawai, Pemkot Bekasi sudah menaikkan tunjangan daerah sebesar 60%.

Menurutnya, ketika kesejahteraan aparatur ditingkatkan, seharusnya diimbagi dengan kinerja yang lebih baik.

"Di rumah sakit, kita tidak membicarakan soal kantong (kesejahteraan) pegawai. Di sini kita membicarakan nyawa warga yang sedang berobat. Jadi, dokter jangan main-main," kata dia.

Wali Kota lebih terpukul karena saat sedang melakukan peninjauan, Selasa (13/6) pukul 09.00-10.00, bukan hanya dokter yang tak tampak, jajaran direksi RSUD pun tidak lengkap.

Padahal jadwal praktik dan kerja bagi direksi dimulai pukul 08.00.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Kota Bekasi Tri Sulistianingsih mengakui, saat kunjungan Wali Kota Bekasi itu memang ada beberapa dokter yang belum memulai praktik.

Alasannya, para dokter sedang mengunjungi pasien (visit).

Pemantauan Media Indonesia, kemarin, ratusan pasien yang merupakan warga Kota Bekasi sudah antre sejak pagi hari.

Pemandangan demikian terlihat setiap hari.

Beberapa pasien yang rutin berobat mengeluhkan jam praktik dokter RSUD Kota Bekasi sering meleset dari pukul 08.00.

Muhajir, 62, warga Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, sudah mengalami pelayanan buruk itu dalam beberapa bulan terakhir.

Muhajir selalu datang setelah salat Subuh.

Begitu mendapatkan nomor antrean, ia merapat ke ruang poli.

"Saya check-up rutin ke poli ortopedi. Namun, sejak pagi tadi dokternya belum datang," ungkap Muhajir.

Ia heran mengapa sidak Wali Kota pada Selasa (13/6) pagi itu tak berpengaruh pada kedisipilinan para dokter.

Padahal, mayoritas pasien sudah datang sejak pagi buta agar dapat nomor antrean kecil.

"Seperti saya, sehabis subuh sudah jalan dari rumah ke RSUD agar dapat antrean urutan depan," cetusnya.

Pasien subuh lainnya, Rohimah, 58, warga Jalan Cendana Raya, Kecamatan Bekasi Barat, sampai ketidur-an menunggu jadwal periksa.

"Kami berharap direksi rumah sakit memperhatikan jadwal praktik dokter. Kami meminta dibenahi," cetusnya.

Kepala Bidang Perawatan RSUD Kota Bekasi Sudirman berkilah dokter praktik seperti spesialis bedah dan bedah ortopedi kerap melakukan kegiatan visit pasien sebelum memulai praktik.

"Meski demikian, pasien yang mengantre seharusnya didahulukan dan pelayanan medis sudah dimulai sejak pukul 08.00," kata Sudirman. (Gan/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya