Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PALESTINA dan PBB mengecam kabinet Israel yang telah menyetujui pembangunan permukiman baru di Tepi Barat. Ini merupakan permukiman baru pertama di wilayah pendudukan itu selama lebih dari 25 tahun. Kabinet keamanan memberikan dukungan bulat untuk permukiman baru itu, Kamis (30/3). Dukungan itu menegaskan bahwa pemerintah sayap kanan paling radikal dalam sejarah Israel itu terus mendorong perluasan pemukiman meski dikecam dunia internasional. Pejabat senior Palestina, Hanan Ashrawi, mengatakan langkah itu menunjukkan sikap Israel yang terang-terangan mengabaikan hak asasi manusia warga Palestina.
“Israel lebih berkomitmen memenuhi tuntutan populasi pemukim ilegal daripada mematuhi persyaratan untuk menjaga stabilitas dan perdamaian yang adil,” tegas Ashrawi. Juru bicara untuk Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, menyatakan kekecewaan dan keprihatinan atas keputusan kabinet Israel tersebut. “Sekretaris jenderal konsisten menegaskan bahwa tidak ada Rencana B untuk Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan. Dia mengecam semua tindakan sepihak yang seperti sekarang ini, mengancam perdamaian, dan menghancurkan solusi dua negara,” jelas Dujarric.
Organisasi nonpemerintah antipermukiman Peace Now mengatakan pengumuman permukiman baru menunjukkan bahwa pemerintah telah membawa Israel dan Palestina menuju ‘apartheid’. Permukiman baru akan dibangun di dekat bekas pos Yahudi yang dikenal sebagai Amona, yang diruntuhkan pada Februari lalu sesuai dengan perintah Pengadilan Tinggi Israel. Itu akan menjadi permukiman pertama yang sepenuhnya baru yang disahkan pemerintah Israel dalam lebih dari 20 tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, proses konstruksi yang digalakkan Israel bukan berfokus pada memperluas permukiman yang ada. Masyarakat internasional menganggap semua permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki sebagai ilegal dan menjadi kendala terbesar untuk perdamaian Timur Tengah. Di era pemerintahan Presiden Barack Obama, sekutu terdekat Israel Amerika Serikat menentang keras ekspansi Israel tersebut.
Namun, para pemimpin sayap kanan Israel di bawah pimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berani bertindak lebih jauh karena minimnya penentangan dan kritikan dari Presiden AS Donald Trump. Netanyahu telah berdiskusi dengan administrasi Trump tentang cara bergerak maju dengan pembangunan permukiman berikutnya. (AFP/Hym/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved