Najib Bernegosiasi dengan Korea Utara

PERDANA Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengaku hubungan Malaysia dan Korea Utara (Korut) semakin sensitif setelah sembilan orang Malaysia dicegah untuk meninggalkan Pyongyang pascakasus pembunuhan Kim Jong-nam. Jong-nam, saudara tiri dari pemimpin Korut Kim Jong-un, diracun dengan zat perusak otak yang mematikan di Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari. Tiga staf Kedubes Malaysia dan 6 anggota keluarga mereka tidak bisa meninggalkan Pyongyang setelah kedua negara menarik duta besar mereka masing-masing. "Ini diskusi dengan pemerintah dan ini sangat sensitif," kata Najib pada konferensi pers setelah dia memimpin pertemuan koalisi Barisan Nasional kamis (30/3).

"Yang penting bagi kami ialah hasilnya. Apa yang kami ingin capai ialah keselamatan Malaysia di Pyongyang dan juga menjaga citra Malaysia sebagai negara berdaulat yang menjunjung tinggi ketentuan prinsip hukum," papar Najib. Selama kunjungan kenegaraan ke India, Najib mengemukakan jenazah Jong-nam masih disimpan dalam kamar mayat di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur. Sebelum ada rumor bahwa jenazah Jong-nam siap diterbangkan ke Pyongyang. Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar mengatakan, "Dalam kasus Kim Jong-nam, sesuatu terjadi. Saya tidak mau mengatakannya, tunggu saja pernyataan nanti."