IORA Prioritaskan Stabilitas Kawasan

POTENSI konflik dan upaya stabilitas di kawasan Samudra Hindia akan menjadi fokus pembahasan pada KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) tahun ini.

"Sekarang dengan Indonesia sebagai ketua, IORA akan dibawa ke level lebih tinggi, menyangkut governance," ujar Direktur Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri RI, Desra Percaya, Kamis (2/3).

Dengan tema KTT Strengthening maritime corporation for peaceful, stable, and prosperous Indian Ocean, fokus IORA tidak hanya menyoroti bidang ekonomi, tetapi juga politik.

"Potensi ruwetnya, Samudra Hindia dari subkontingen paling kanan bukan konflik antarnegara tapi natural disaster, tsunami. Kita enggak mau sampai saatnya nanti Indian Ocean ruwet karena terlambat utk diintervensi," lanjut Desra.

Sementara itu, kontingen bagian kiri memiliki potensi man-made disaster seperti pembajakan karena adanya perbedaan karakter negara. Apalagi, Samudra Hindia merupakan kawasan strategis--70% jalur transportasi serta distribusi dunia yang juga menyimpan kekayaan alam, migas, mineral, dan ikan.

Oleh karena itu, KTT IORA yang akan digelar pada 5-7 Maret 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, itu juga akan memuat satu elemen penting, yakni hukum internasional, terutama UNCLOS 1982 sebagai rules of engagement tentang perilaku negara-negara di kawasan Samudra Hindia. (Ire/I-4)