Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Sudan, Omar al-Bashir, pada Kamis (23/2), memerintahkan pihak berwenang untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi penduduk Sudan Selatan yang tengah dilanda kelaparan.
"Presiden Bashir telah memerintahkan pihak berwenang Sudan untuk menawarkan semua fasilitas yang diperlukan untuk memastikan bantuan kemanusiaan mencapai Sudan Selatan melalui wilayah Sudan," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Sudan, Ibrahim Ghandour, Jumat (24/2).
Sudan Selatan, negara yang terbentuk setelah terpisah dari Utara pada 2011, menyatakan kelaparan telah melanda beberapa daerahnya.
Akibatnya, 100 ribu orang kelaparan dan jutaan lainnya ada di ambang kelaparan.
Ghandour juga mengatakan Bashir telah meminta bantuan kepada semua lembaga sosial masyarakat, badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan negara lainnya untuk mengirimkan bantuan ke Sudan Selatan.
"Ini untuk meringankan penderitaan penduduk Sudan Selatan," ujar Ghandour.
Seruan serupa diberikan pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, pada Rabu (22/2).
IA meminta tindakan konkret agar penduduk Sudan Selatan bisa menerima bantuan makanan.
Paus menyebut kata-kata tidak akan cukup untuk mencegah jutaan orang terbebas dari ancaman kematian karena kelaparan.
"Sekarang lebih penting dari apa pun untuk siapa pun tidak hanya berhenti dengan ucapan, tetapi juga melakukan tindakan konkret agar bantuan bisa mencapai penduduk yang menderita," ujar Paus.
Pernyataan Paus itu diberikan setelah Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, berjanji memberikan akses luas bagi semua lembaga bantuan.
Janji tersebut berulang kali diberikan, tapi hanya berdampak sedikit.
Sejumlah lembaga bantuan mengecam wabah kelaparan 'buatan manusia' yang disebabkan perang sipil di Sudan Selatan.
Perang ini memaksa penduduk sipil untuk mengungsi, merusak pertanian, memberlakukan harga tinggi, serta memutus akses lembaga bantuan dari beberapa daerah yang terkena dampak paling parah. (AFP/AP/Ihs/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved