Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pasukan Irak Rebut Mosul Barat

25/2/2017 04:00
Pasukan Irak Rebut Mosul Barat
(AP/KHALID MOHAMMED)

PASUKAN Irak menembus kawasan Mosul Barat untuk pertama kalinya, Jumat (24/2), sejak mereka meluncurkan operasi besar-besaran untuk merebut kembali kota itu dari kelompok Islamic State (IS) Oktober lalu.

Al-Maamun, kota kecil di tepi barat daya Mosul, ditembus setelah pasukan pemerintah merebut kembali bandar udara dan pangkalan militer di dekatnya.

Kelompok itu kian terpukul mundur di Irak ataupun di Suriah sejak mendeklarasikan kekhalifahan pada Juli 2014.

Pasukan pemberontak Irak yang berbasis di Turki mengusir IS dari Kota Al-Bab, Kamis (23/2).

Namun, IS menyerang balik sehari kemudian.

Seorang pengebom bunuh diri dikirimkan untuk menyerang pusat komando mereka di luar kota itu. Serangan tersebut menewaskan 42 orang.

"Kami telah menyerang dan menguasai Pangkalan Ghazlani sepenuhnya. Kami juga telah merebut Tal al-Rayyan. Kini kami tengah menyerang kawasan Al-Maamun," ujar Letnan Jenderal Sami al-Aridhi, dari kesatuan elite Irak, Counter-Terrorism Service.

Dia mengatakan pasukan IS menyerang pasukannya dengan sebuah bom mobil bunuh diri di Tal al-Rayyan, desa tepat di luar Mosul.

Mereka juga menemukan tiga bom mobil lain di sana.

Aridhi mengatakan pasukannya tidak mengalami kekalahan sejak kembali menyerbu Mosul Barat, minggu (19/2).

Menyusul kondisi yang kian terjepit, IS mulai membabi buta dalam menyerang.

Mereka mulai memaksa anak-anak dan penyandang disabilitas untuk masuk ke truk bermuatan peledak (VBIED) yang diarahkan menuju pasukan keamanan Irak di Mosul.

Brigadir Jenderal Angkatan Udara AS Matt Isler mengatakan kelompok IS mengadopsi teknik-teknik baru koersif bom mobil bunuh diri karena kehabisan anggota yang bersedia menyetir.

"Kami melihat orang-orang yang menjalankan VBIED dimasukkan dan dirantai di VBIED. Anak-anak dimasukkan ke VBIED sebagai sopir, orang yang tidak dapat berjalan... saya tidak tahu apakah mereka mendaftar untuk layanan ini," tuturnya kepada media.

Koalisi sering melihat VBIED menyimpang dari misi karena beberapa sopir membelot dan mencoba bersembunyi.

"Kami melihat VBIED akan menyerang, pergi, dan bersembunyi. Kami melihat komando (IS) mencoba mencari tahu ke mana sopir itu pergi," kata Isler.

Pertama kali koalisi melihat sopir yang dirantai dalam truk ketika pasukan keamanan Irak mendekati Sungai Tigris setelah membersihkan Mosul Timur.

Selain memanfaatkan anak-anak dan penyandang disabilitas dalam truk peledak, IS mengembangkan cara baru untuk menyerang dengan pesawat nirawak atau drone.

Drone untuk hobi dimodifikasi kemudinya serta dilengkapi granat dan bom. (AFP/Ire/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya