Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Duterte Diserukan Digulingkan

22/2/2017 06:55
Duterte Diserukan Digulingkan
(AP)

SENATOR Filipina Leila de Lima mengkritik keras Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebagai pelaku 'pembunuh-an massal' menyusul aksi Duterte yang menembak mati para pelaku kejahatan narkoba. Tokoh Partai Liberal itu menyerukan Duterte digulingkan dari kekuasaannya.

"Tidak ada lagi keraguan bahwa presiden kita ialah seorang pembunuh dan pembunuh serial sosiopatik," kata de Lima kepada wartawan di Manila, Selasa (21/2).

De Lima juga menyebut mantan wali kota Davao itu tidak layak menjadi pemimpin dan menyerukan seluruh masyarakat Filipina untuk menyuarakan perlawanan terhadap pemerintahannya.

Seruan itu disampaikan De Lima saat dia menghadapi tuntutan terlibat dalam peredaran narkoba. De Lima menyebut tuduhan itu merupakan upaya Duterte untuk membungkam dirinya yang dikenal paling keras mengkritik kebijakan-kebijakannya.

De Lima berperan dalam gerakan People Power yang berhasil menggulingkan diktator Ferdinand Marcos tiga dekade lalu.

Senator kelahiran Iriga itu mengatakan konstitusi membolehkan kelompok di kabinet untuk memaksa seorang Presiden mundur dengan alasan sang Presiden mengalami cacat mental yang sangat akut.

Jika kabinet tidak bisa melakukan itu, dia memperingatkan akan ada perlawanan massa seperti pada 1986 yang mengakhiri era 'tangan besi' Marcos.

"Sekarang waktunya bagi kita untuk berani dan berdiri untuk menghadapi seorang diktator yang lain dan rezim yang sangat jahat," tegas De Lima.

Seperti diketahui, pada pekan lalu pemerintah menuding mantan komisioner HAM nasional tersebut terlibat sebagai otak perdagangan narkoba ketika dia menjadi menteri kehakiman pada pemerintahan terdahulu.

Karena itu, De Lima pun meyakini, kasus yang menje-ratnya saat ini merupakan cara untuk membungkamnya serta mengintimidasi orang lain yang mungkin ingin menentang presiden.

"Tuntutan terhadap Senator Leila de Lima ialah tindakan balas dendam politik yang merendahkan aturan hukum di Filipina," kata Wakil Direktur Human Rights Watch Asia Phelim Kine.

Saat menanggapi pernyataan De Lima, juru bicara kepresidenan Ernesto Abella menyebut pernyataan De Lima sebagai 'permainan kata-kata saja.' Menurutnya, Duterte tentu akan membiarkan publik melakukan demonstrasi terhadap kebijakan yang dia ambil. (AFP/Ths/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya