Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Ketika Trump Imitasi Dihabisi di Ring Gulat

15/2/2017 08:00
Ketika Trump Imitasi Dihabisi di Ring Gulat
(AP/EDUARDO VERDUGO)

DIA ialah orang yang dicintai penduduk Meksiko untuk dibenci, seorang pegulat profesional yang menjadi sensasi karena menirukan sosok Donald Trump yang flamboyan.

Sam Polinsky alias Sam Adonis menjadi target para fan pertarungan bebas atau ‘luche libre’. Mereka menggunakan Adonis sebagai pengganti sang presiden negara tetangga yang berjanji untuk meningkatkan deportasi dan membangun dinding perbatasan sehingga memancing kemarahan penduduk Meksiko itu.

Jeritan, ejekan, cemoohan, dan siulan sarkastik seketika meletus saat Adonis muncul dengan kulit berwana ‘oranye-terbakar’ dan poni pirang ala Trump sambil membawa bendera AS yang berhiaskan wajah Trump.

“Keluar! Keluar!,” teriak kerumunan tersebut. Pria asal Pittsburg tersebut datang ke Meksiko tahun lalu. Kampanye Trump menjadi kesempatan emas baginya untuk berperan menirukan ‘penjahat utama’ di atas ring.

“Sekarang saya akan dianggap penduduk Meksiko sebagai orang jahat paling berbahaya yang pernah ada,” ujar Polinsky dengan senyuman.
Polinsky mengaku senang untuk menelan ejekan dalam acara pertarungan pegulat yang bertema ‘Baik versus jahat’ tersebut.

“Saya sangat bangga dengan fakta bahwa saya mampu membangkitkan kebencian yang umumnya hilang dalam gulat profesional karena kebanyakan orang menyadari fakta bahwa itu hanyalah bagian dari pertunjukan,” ujar Polinsky.

“Ini tidak berbeda dari Spiderman atau Batman. Anda perlu penjahat yang sangat, sangat kejam untuk memicu simpati bagi pahlawan. Semakin ganas dan kejam saya, publik semakin bahagia ketika melihat pahlawan Meksiko menghancurkan musuh,” ujar Polinsky.

Benar saja, pegulat yang dikenal dengan nama Blue Panther, Triton. dan Drone segera menghabisi Adonis dengan beberapa kombinasi tendangan terbang.

Seorang fan, Gerardo Romero mengaku sangat bahagia karena bisa mencemooh Adonis. “Ada banyak niat buruk dalam karakter Trump. Oleh karena itu, setiap kali mereka memukulnya, kami menikmatinya,” ujar Romero.

“Jika mereka (AS) mengusir Meksiko dari sana, jadi kenapa kita terima mereka ada di sini?,” ujar fan lainnya, Rafael Martinez.
Meskipun Adonis dilempari popcorn atau bir di atas ring, pada akhirnya itu semua hanyalah pertunjukan. “Saya cukup kaget mereka datangi saya setiap akhir pertunjukan. Mereka yang tak berteriak cukup keras, tidak bisa mengeluarkan emosi, ialah yang pertama datang dan meminta saya berfoto bersama anak mereka atau hanya sekadar menjabat tangan saya dan mengatakan ‘hai pertunjukan yang hebat’,” jelas Polinsky. (AP/Indah Hoesin/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya