Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH helikopter, Selasa (14/2), mulai menjatuhkan karung raksasa berisikan pasir untuk menopang waduk California yang terancam jebol. Truk-truk juga mulai mengangkut batu untuk mengisi celah raksasa di spillway darurat. Namun, pejabat setempat mengatakan perintah evakuasi terhadap 200 ribu orang masih berlaku sampai situasi diyakini aman.
Para pejabat setempat menekankan keputusan mereka untuk mengevakuasi penduduk yang tinggal di wilayah hilir bendungan tertinggi di AS tersebut ialah untuk untuk keselamatan publik.
Level air dari waduk yang dikenal sebagai Danau Oroville tersebut, Senin (13/2), juga telah turun dan sedikit mengurangi kekhawatiran akan terjadi bencana.
Namun, diperkirakan akan terjadi lebih banyak badai di wilayah itu sehingga petugas bergegas membentengi tepi waduk yang terkikis air dengan pasir, dan menggali saluran untuk mengalirkan air ke Sungai Feather.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Departemen Sumber Daya Air (DWR) Amerika Serikat (AS) Bill Croyle dan kepolisian meyakinkan warga yang tinggal hilir aman hingga air mulai meluap dari danau pada Minggu (12/2), dan semburan air berwarna kecokelatan mulai mengalir.
DWR mengatakan kondisi mulai stabil pada siang hari dan kemudian mengeluarkan perintah evakuasi pada pukul 16.45 sambil menyebut waduk mungkin akan jebol dalam waktu satu jam.
Kekacauan segera terjadi karena warga yang bergegas mengungsi dan meninggalkan rumah mereka di beberapa wilayah termasuk Butte, Yuba, dan Sutter.
Beberapa orang bahkan harus menempuh perjalanan selama 7 jam untuk sampai ke pusat evakuasi dari yang seharusnya hanya 1 jam.
"Orang-orang panik, membunyikan klakson dan berteriak satu sama lain. Saya ketakutan dan memutuskan untuk kembali. Itu cukup menakutkan," ujar Patrick Miner, penduduk Live Oak.
Penyebab belum diketahui
Croyle mengatakan dirinya tidak mengetahui apa yang salah dan tidak menyadari bahwa laporan pada 2005 telah merekomendasikan untuk memperkuat spillway darurat yang terbuat dari tanah dengan beton. Spillway tersebut tidak pernah digunakan selama hampir 50 tahun.
"Saya tidak yakin apa yang salah. Ini baru, tidak pernah terjadi sebelumnya," ungkap Croyle.
Tahun lalu, kelompok lingkungan telah menyuarakan keprihatinan tentang stabilitas spillway darurat. Namun, para pejabat negara bagian dan federal bersikeras bahwa struktur tersebut aman.
Pada 2005, tiga kelompok advokasi juga melayangkan protes kepada Komisi Federal Pengaturan Energi yang menggunakan spillway terbuat dari tanah di Danau Oroville. Mereka menyebut itu akan menyebabkan erosi karena tidak dilapisi dengan beton.
Tanah, batu, dan puing-puing berisiko tersapu ke Sungai Feather dan bisa merusak jembatan, jalan raya, serta pembangkit listrik. Kelompok tersebut juga memperingatkan kegagalan waduk itu yang mengancam kehidupan dan properti di sekitarnya.
DWR memperkirakan besar biaya perbaikan akan mencapai angka US$100 juta dan Gubernur Jerry Brown meminta bantuan dari pemerintahan Trump yang berencana menginvestasikan US$1 triliun di bidang infrastruktur.
"Saya yakin California dan Washington akan bekerja dengan cara yang konstruktif. Akan ada sudut pandang yang berbeda, tapi kita semua satu Amerika dan memiliki tantangan yang kita bagi bersama," ujarnya. (AP/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved