Parlemen Setujui Referendum

ANGGOTA parlemen Rumania secara bulat menyetujui usulan untuk mengadakan referendum terkait dengan penanganan korupsi sebagai tindak lanjut atas aksi protes massal.

Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan demonstran mendesak pemerintah untuk menarik kembali keputusan atas undang-undang (UU) antikorupsi yang dianggap memberikan keringanan hukuman kepada para koruptor. UU itu justru dinilai mematahkan upaya untuk memerangi korupsi.

Sebelumnya, Presiden Rumania Klaus Iohannis telah mengajukan referendum. Iohannis telah melontarkan kritik keras terhadap pemerintah Perdana Menteri (PM) Rumania Sorin Grindeanu, yang didukung Partai Sosial Demokrat (SDP).

Selama dua pekan berturut-turut, Rumania diguncang aksi unjuk rasa massal dalam jumlah besar. Puncak aksi terjadi pada Minggu (5/2) dengan jumlah demonstran diperkirakan mencapai 500 ribu orang.

Aksi massa tersebut disebut sebagai aksi massa terbesar sejak runtuhnya rezim komunis pada 1989.

Para demonstran itu memprotes keputusan pemerintah terkait dengan UU antikorupsi yang baru.

Menyusul demonstrasi tersebut, PM Grindeanu telah menarik keputusan kontroversial tersebut. Namun, aksi massa tidak berhenti dan masih terus berlanjut dengan tuntutan Grindeanu untuk melepaskan jabatan perdana menteri. (AFP/Ths/I-3)