Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kuda Nil Berkerabat dengan Paus dan Lumba-Lumba

28/2/2015 00:00
Kuda Nil Berkerabat dengan Paus dan Lumba-Lumba
(AFP)
MISTERI asal usul kuda nil akhirnya terpecahkan. Selama ini, kuda nil dikelompokkan ke dalam famili Suidae, satu grup dengan jenis babi.

Menurut studi terbaru, hewan darat terbesar ketiga setelah gajah dan badak itu ternyata satu keluarga besar dengan spesies mamalia yang hidup di laut. Berarti kuda nil memiliki kekerabatan dengan paus, lumba-lumba, dan pesut.

Mozaik sejarah evolusi kuda nil semakin lengkap setelah peneliti asal Prancis dan Kenya menemukan fosil hewan berusia 28 juta tahun yang diyakini sebagai kerabat spesies mamalia yang suka berendam itu. Fosil tulang-belulang hewan purbakala itu ditemukan di Lokone, Kenya, dan dinamai Epirigenys lokonensis.

Dari hasil rekonstruksi, E lokonensis diperkirakan berukuran sebesar domba dengan berat 100 kg atau 1/20 dari ukuran kuda nil sekarang. Sama halnya dengan kuda nil, lokonensis disebut juga punya kebiasaan berendam di air.

Menurut hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications itu, lokonensis bukanlah nenek moyang kuda nil secara langsung. Lokonensis, kata peneliti, merupakan transisi evolusi kuda nil. Kesamaan di antara keduanya ialah mereka datang dari leluhur yang sama.

Analisis terhadap fosil gigi menyimpulkan lokonensis dan kuda nil (Hippopotamus) berasal dari genus Anthracothere, spesies mamalia purba yang hidup semiakuatik dan memakan tumbuhan.

"Kini, kita bisa mengetahui kuda nil berasal dari spesies Anthracotheres," kata Fabrice Lihoreau, ahli paleontologi Universitas Montpellier, Prancis, yang juga penulis laporan riset itu.

"Kita akhirnya berhasil mengisi bagian yang hilang dari sejarah evolusi dari kuda nil. Ini juga menjadi bukti keanekaragaman grup Cetacean yang terdiri dari mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba."

Anthracothere melakukan perjalanan panjang dari Benua Asia ke Benua Afrika 35 juta tahun silam, jauh sebelum kedatangan singa, badak, zebra, dan jerapah. Diduga, hewan tersebut berenang untuk mencapai Afrika dan menjadi mamalia pertama yang menginjakkan kaki di Benua Hitam itu. Kuda nil ialah hewan darat terbesar di Afrika sesudah gajah. Meski fisiknya gemuk dan berkaki pendek, faktanya kuda nil bisa berlari hingga kecepatan 30 km/jam.

Hingga kini, fosil tertua kuda nil yang pernah ditemukan berumur 20 juta tahun. Kuda nil modern, seperti yang ada sekarang, berkembang secara mandiri di Afrika.

Asli Afrika
Kuda nil merupakan hewan mamalia asli Afrika.

Meski namanya memiliki embel-embel 'nil', kuda nil tidak hanya ditemukan di sekitar Sungai Nil. Hewan berbadan bongsor itu bisa ditemukan di perairan air tawar dan rawa-rawa di wilayah Afrika bagian barat, tengah, dan timur.

Di masa lalu diduga, kuda nil memiliki persebaran yang lebih luas dan bisa ditemukan di Afrika Selatan serta Sungai Nil bagian utara.

Satu hal lagi yang menarik, meski menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air, kuda nil bukanlah hewan yang pandai berenang. Kuda nil lebih suka berendam di perairan yang berarus tenang dan tidak terlalu dalam.

Kuda nil disebut-sebut sebagai salah satu hewan mematikan di Afrika sebagai akibat banyaknya orang yang tewas akibat perilakunya yang agresif dan suka menyerang. (AFP/Sciencedaily/Dhk/L-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya