Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
BELUM genap sebulan menjadi presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah menggebrak dengan siap memberi sanksi baru terhadap Iran.
Pernyataan rencana sanksi itu terkait uji coba rudal balistik Iran itu disampaikan pada Kamis (2/2) waktu setempat.
Saksi tersebut menjadi bukti konkret dari sikap lebih tegas Trump sebagai presiden baru AS dalam menghadapi Iran. Sanksi juga sekaligus menjadi peringatan keras terhadap ‘Negeri para Mullah’.
Sebelumnya, Trump dan seorang penasihat keamanan nasional AS membahas Iran di Gedung Putih. Pertemuan itu digelar setelah Iran melakukan uji coba rudal balistik dan disebut menjadi pendukung kelompok pemberontak Syiah, Houthi, di Yaman.
Sanksi tersebut akan dikenakan kepada perorangan atau lembaga yang terlibat dalam pengembangan program rudal Iran. Sanksi juga diterapkan berdasarkan kewenangan Presiden Trump.
Tindakan tersebut tidak berbeda dengan tindakan yang diambil pemerintah AS di bawah kepemimpinan Barack Obama. Saat itu Obama memberi sanksi kepada sejumlah perusahaan Iran dan petinggi militer Garda Revolusi Iran.
Namun, sanksi dari AS semasa Presiden Obama telah dibekukan setelah Iran menyepakati penghentian program nuklirnya. Namun, Trump menegaskan pihaknya akan mengabaikan kesepakatan Iran dan AS yang telah disetujui Obama.
Saat ditanya apakah AS akan mengambil langkah militer kepada Iran. Trump mengatakan pihaknya belum membahas intervensi militer terhadap Iran jika mengabaikan seruan AS.
Sebaliknya, Iran menolak peringatan yang dilontarkan pemerintah Trump. Ancaman sanksi baru terkait uji coba rudal balistik sebagai keputusan AS dinilai tidak berdasar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, yang dikutip kantor berita IRNA, menegaskan tindakan AS disebut sebagai tidak berdasar, pengulangan, dan provokatif.
“Seharusnya berterima kasih kepada Iran yang telah melanjutkan perang melawan terorisme. Pemerintah Amerika justru telah membantu para teroris,” kata Ghasemi.
Pada Kamis (2/2), pemimpin besar Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Iran tidak akan mematuhi ancaman AS yang sia-sia dari orang yang tidak berpengalaman dalam program rudal balistik.
“Ini (ancaman) bukanlah yang pertama kali dari orang tidak berpengalaman yang mengancam Iran. Pemerintah Amerika akan memahami bahwa ancaman terhadap Iran akan sia-sia,” ujar Menlu Iran Ali Akbar Velayati tanpa menyebut orang yang dimaksud tersebut. (AFP/Aljazeera/Ire/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved