Sikap Trump Terkait dengan Israel Mengejutkan

PRESIDEN AS Donald J Trump mengatakan kebijakan pembangunan permukiman Israel tidak akan membantu upaya mencapai perdamaian kedua negara. Perubahan sikap Trump itu tak diduga banyak pihak.

“Meskipun kami tidak percaya keberadaan permukiman penghalang bagi perdamaian, pembangunan permukiman baru atau perluasan permukiman yang ada di luar perbatasan mereka saat ini mungkin tidak membantu dalam mencapai tujuan itu,” kata pernyataan resmi Gedung Putih, Kamis (2/2).

Pernyataan Trump yang tampak lebih terukur jika dibandingkan dengan sikap dan retorikanya selama ini disebut ‘mengejutkan’ oleh Jerusalem Post. Sementara itu, New York Times menyebut seruan Trump sebagai ‘pergeseran menakjubkan’. Selama ini Trump memang lebih akomodatif terhadap proyek permukiman Israel di Tepi Barat daripada pendahulunya, Barack Obama.

Pernyataan yang dikeluarkan dua pekan menjelang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanya­hu mengunjungi Presiden Trump itu memang menunjukkan Gedung Putih belum mengambil posisi res­mi dalam aktivitas pembangunan permukiman yang dilakukan Israel. Namun, ada perubahan nada dalam pernyataan Gedung Putih kali ini.

“Dalam dua pekan terakhir mereka (Gedung Putih) tidak bere­aksi sama sekali dengan 6.000 permukiman baru diumumkan Israel. Banyak orang, terutama para politisi sayap kanan, menganggap itu sebagai lampu hijau,” ujar wartawan Al Jazeera Imran Khan yang melaporkan itu dari Jerusalem Barat.

Direktur Forum Kebijakan Israel David Halperin mengatakan sikap Trump bermakna peringatan bagi Netanyahu bahwa perayaan Israel atas pemerintahan baru AS ini bisa jadi sikap yang prematur.

Washington Post juga melaporkan pemerintahan Trump juga menarik rencana pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem yang sebelumnya telah dijanjikan Trump pada masa kampanye sehingga menyulut suhu di Timur Tengah.

Pernyataan Gedung Putih tersebut datang ketika Israel meningkatkan aktivitas pembangunan permukiman. Pada Rabu lalu, Tel Aviv mengatakan akan membangun permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki, yang pertama sejak akhir 1990-an. (AFP/Hym/I-4)