Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
AMERIKA Serikat (AS) memperingatkan Korea Utara (Korut) bakal menerima respons ‘efektif’ dan ‘luar biasa’ jika rezim komunis itu berkeras menggunakan senjata nuklir. Pyongyang diyakini memiliki rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir yang mampu menyasar daratan Negeri Paman Sam.
Menteri Pertahanan AS James Mattis menekankan komitmen keamanan Washington untuk membela sekutunya, Korea Selatan (Korsel), jika terancam pergerakan Korut. Aksi Pyongyang dinilai menjadi tantangan diplomatik awal bagi pemerintahan Donald Trump.
“Setiap serangan terhadap AS atau sekutu, akan kami kalahkan,” ujar Mattis di Seoul menjelang pertemuan dengan Menteri Pertahanan Korsel Han Min-koo, Jumat (3/2).
Upaya AS itu diwujudkan lewat sistem pertahanan udara antirudal milik AS. Sistem bernama Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) itu dijadwalkan dikerahkan tahun ini meski sekutu Korut, Tiongkok, menolak keras dengan alasan THAAD akan menggoyahkan keseimbangan keamanan regional.
“Kedua pemerintah berkomitmen mengimplementasikannya pada akhir tahun ini. Namun, skandal pemakzulan Presiden (Park Geun-hye) masih dalam proses di sini. Mungkin akan ada perubahan dalam pemerintahan sebelumnya. Jadi, THAAD ini masih menjadi tanda tanya,” kata wartawan Al Jazeera, Harry Fawcett dari Seoul.
Meski demikian, Korsel menegaskan kembali rencana pengeraan THAAD dalam kunjungan Mattis ke Seoul. Kunjungan pertama Mattis sebagai menteri pertahanan itu menjadi sinyal jelas atas dukungan kuat AS terhadap mereka.
“Dihadapkan dengan situasi keamanan yang parah saat ini, kunjungan Menteri Mattis ke Korsel juga mengomunikasikan peringatan terkuat terhadap Korea Utara,” kata Han.
AS menyatakan dukungan itu di tengah kekhawatiran Korsel atas pergerakan Korut yang sedang menyiapkan uji coba rudal balistik baru. Korut pun dikabarkan terus mengembangkan program senjata nuklir serta terlibat dalam retorika dan perilaku yang mengancam.
Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan uji coba misil balistik antarbenua sudah masuk tahap akhir. “Kita kini menjadi kekuatan militer di Timur yang tidak akan bisa disentuh musuh terkuat dari mana pun,” tegasnya pada pidato tahun baru.
Terancam sanksi PBB
Korut, yang secara teknis masih berperang dengan Korsel sejak perjanjian gencatan senjata pada 1953, telah melakukan lebih dari 20 uji rudal serta 2 uji nuklir tahun lalu. Pergerakan agresif itu melanggar resolusi dan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Laporan Korea Development Institute menyebutkan Korut mungkin menghadapi kesulitan di bidang perdagangan tahun ini, terutama akibat sanksi PBB, jika negera komunis itu berkeras melakukan uji coba rudal.
“Korut diperkirakan akan menderita US$700 juta kerugian mata uang asing tahun ini jika dibandingkan dengan 2015, dalam kasus pemberlakukan kuota ekspor,” kata Lim Soo-ho, seorang peneliti di Korea Institute for International Economic Policy, Jumat (3/2).
Selain itu, penurunan drastis ekspor batu bara Korut dapat mengakibatkan penurunan arus masuk mata uang asing di negara itu, yang ujungnya dapat menyebabkan kenaikan harga. (AFP/Yonhap/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved