Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Penyerang Masjid Didakwa

01/2/2017 01:15
Penyerang Masjid Didakwa
(AFP)

SEORANG mahasiswa jurusan ilmu politik berkewarganegaraan Kanada, Senin (30/1), di dakwa melakukan pembunuhan terkait dengan aksi penembakan di sebuah masjid di Quebec. Aksi penembakan itu merupakan serangan terburuk dengan target warga muslim di Kanada. Enam orang tewas dalam aksi yang disebut Perdana Menteri Justin Trudeau sebagai serangan teroris itu. Adapun delapan orang lainnya ter luka dengan lima di antara mereka dalam kondisi kritis.

Alexandre Bissonnette hadir singkat di pengadilan setelah sehari sebelumnya menyerahkan diri kepada polisi. Bissonnette didakwa dengan enam dakwaan pembunuhan dan lima dakwaan percobaan pembunuhan. Menurut polisi Kanada, dakwaan di perkirakan dijatuhkan kepa da mahasiswa itu. “Kami telah mengeluarkan surat perintah penggeledahan,” ujar seorang juru bicara kepolisian Kanada dalam sebuah konferensi pers. “Kami berharap bisa mendapatkan bukti agar kami bisa menjatuhkan dakwaan terorisme dan mengancam keamanan nasional,” imbuh juru bicara tersebut.

Hingga kini, pihak berwenang Ka nada belum bisa menyimpulkan alasan Bissonnette melakukan penyerangan tersebut. Media lokal menyebut Bissonnette menganut paham nasionalis dan antifeminis yang juga me-like laman Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Facebook. Bissonnette juga disebut berulang kali mengungkapkan dukungannya kepada politikus sayap kanan Prancis, Marine Le Pen. Sebelumnya, polisi dan saksi mata menyebut dua orang yang mengenakan topeng melepaskan tembakan di dalam masjid saat jemaah tengah menjalankan salat.

Namun, pihak berwenang, Senin (30/1), mengatakan orang kedua yang ditahan bersama Bissonnette hanya diinterogasi sebagai saksi. Saat aksi penembakan itu terjadi, ada sekitar 50 orang yang tengah menunaikan salat. Mereka yang tewas memiliki kewarganegaraan ganda selain Kanada. Satu berkewarga negaraan Maroko, 2 Aljazair, 1 Tunisia, dan 1 Guinea. Quebec secara tradisional diminati imigran asal Afrika Utara. Bissonnette yang merupakan mahasiswa di Laval University menyerahkan diri 20 kilometer di luar Kota Quebec setelah menelepon nomor pelayanan darurat, 1 jam setelah melancarkan serangan itu.

Menteri Keamanan Publik Kanada Ralph Goodale mengatakan polisi kini terus mengumpulkan bukti dalam upaya mengidentifi kasi secara pasti siapa saja yang terlibat dalam serangan itu dan apa motivasi mere ka. Masjid yang menjadi lokasi penem bakan itu sebelumnya telah men jadi sasaran serangan dengan mo tif kebencian, termasuk diletakkannya kepala babi di pintu masuk masjid pada bulan Ramadan tahun lalu. (AFP/Ths/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya