Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH kapal yang membawa 28 wisatawan asal Tiongkok dinyatakan hilang di perairan Malaysia pada Sabtu (28/1) malam. Kapal itu dalam perjalanan dari Kota Kinabalu, Sabah, menuju Pulau Mengalum, sebuah pulau yang dikenal dengan keindahan pantainya.
Juru bicara Badan Penegakan Maritim Malaysia Awil Kamsari mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari pemilik kapal terkait hilangnya kapal tersebut.
"Dan kini telah memulai misi pencarian dan penyelamatan," kata Awil, Minggu (29/1).
Ia menambahkan, sejauh ini kapten dan awak dari kapal wisata yang hilang tersebut berhasil ditemukan dalam kondisi selamat pada Minggu. Sementara upaya pencarian udara dan laut masih terus dilakukan untuk 28 turis asal Tiongkok yang belum ditemukan.
Menurut dia, faktor angin yang kencang dan laut berombak menghambat pencarian kapal yang hilang.
Sementara itu, Kantor Konsulat Jenderal Tiongkok di Sabah, mengatakan, kapal tersebut diduga telah tenggelam setelah kecelakaan di dekat pulau yang dilewati.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan, sekitar 20-an dari warga negaranya ikut naik dalam kapal tersebut. Kantor Berita Xinhua melaporkan tim darurat, yang dipimpin oleh seorang pejabat dari administrasi pariwisata nasional, telah dibentuk untuk menangani insiden tersebut.
Upaya pencarian pun dilakukan sepanjang 400 mil persegi yang dilakukan bersama badan maritim, polisi, angkatan laut, dan angkatan udara.
Kepala Angkatan Laut Malaysia, Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin, menyampaikan dukacitanya bahwa musibah ini terjadi pada perayaan Tahun Baru Imlek.
"Saya, seperti semua keluarga mereka di berharap untuk kemajuan dalam operasi pencarian dan penyelamatan," kata Menteri Pariwisata Sabah, Masidi Manjun, kepada AFP. "Pasukan kami mencoba yang terbaik," sambungnya.
Kemenlu Tiongkok melalui Konjen mereka di Kota Kinabalu telah menghubungi pihak berwenang Malaysia dan mendesak mereka untuk melakukan segala yang mereka bisa lakukan untuk menyelamatkan para wisatawan.
"Kemarin adalah hari pertama Tahun Baru Imlek dan seharusnya menjadi hari bahagia. Sayangnya, hal yang buruk terjadi," kata Konjen Tiongkok di Sabah, Chen Peijie. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved