Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Seorang WNI Terduga Teroris Tewas di Filipina Selatan

Haufan Hasyim Salengke
29/1/2017 18:20
Seorang WNI Terduga Teroris Tewas di Filipina Selatan
(AP/Bullit Marquez)

SEORANG terduga teroris asal Indonesia tewas dan salah satu tersangka teroris papan atas Asia Tenggara tengah berjuang mempertahankan nyawanya setelah terkena serangan udara militer Filipina dalam pemulaan serangan rahasia di selatan negara itu.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano, mengatakan, jasad diduga warga Indonesia, yang dikenal dengan nama Mohisen, ditemukan oleh pasukan bersama tiga pengikut pemimpin militan Filipina, Isnilon Hapilon, yang mengalami luka serius di pinggiran kota perbukitan Butig di Provinsi Lanao del Sur.

Hapilon terluka di lengan dan kehilangan banyak darah setelah pesawat tempur angkatan udara, termasuk jet-jet tempur buatan Korea Selatan FA50, melepaskan 225 kilogram bom Rabu (25/1) malam dan Kamis (26/1) pada perkemahan kelompok militan.

Serangan itu merupakan pertama kalinya sejumlah jet tempur FA50, dibeli pada akhir 2015, yang sekaligus menjadi jet tempur satu-satunya yang dipunya militer, dikerahkan dalam misi tempur.

Hapilon, yang dilaporkan telah ditunjuk untuk memimpin cabang kelompok radikal Islamic State (IS) di Asia Tenggara, telah dievakuasi berpindah-pindah oleh anak buahnya dengan sebuah tandu darurat tapi tidak bisa melarikan diri dari Lanao, sekitar 830 kilometer (520 mil) selatan Manila karena pasukan telah memblokir wilayah setempat.

"Kami telah membuat mereka kesulitan untuk bergerak dan bertahan hidup," kata Ano kepada Associated Press melalui sambungan telepon, Minggu (29/1).

Militer akan meminta pihak berwenang Indonesia untuk membantu dalam mengonfirmasikan identitas dan latar belakang Mohisen, yang tidak dalam daftar militan asing yang sebelumnya terlacak bergabung dengan kelompok militan Filipina di selatan negara itu.

Hapilon, kata Ano, yang masuk dalam daftar orang paling dicari Departemen Kehakiman AS di seluruh dunia dengan hadiah sampai US$5 juta atas penangkapannya, pindah ke Butig dari basisnya di Pulau Basilan bersama sekitar 30 pengikut untuk membangun basis bagi aliansi militan barunya.

Komandan kelompok IS sepertinya ingin Hapilon mendirikan basis di Lanao karena wilayah luas itu memberikan keamanan bagus, termasuk keberadaan kelompok-kelompok pemberontak muslim lain, dibandingkan basis bergunung di Pulau Basilan.

“Sehingga militan asing dapat memiliki batu loncatan untuk memperluas pengaruh mereka di kawasan,” ujar Ano.

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan serangan yang tengah berlangsung penting karena akan merusak rencana mereka untuk memperluas kehadiran IS ke daratan Mindanao, Filipina Selatan.

Hapilon, seorang juru dakwa yang pandai bahasa Arab, mengikat sumpah setia pada kelompok IS pada 2014. Dia kemudian mengorganisasikan sebuah aliansi yang disebut Dawlatul Islam Wilayatul Mashriq. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya