Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Baru Tiga TKI Diidentifikasi

25/1/2017 07:10
Baru Tiga TKI Diidentifikasi
(AFP)

KORBAN kapal tenggelam di perairan Tanjung Leman Mersing, Johor, Malaysia, Senin (23/1), yang diduga mengangkut tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal, mencapai 14 orang. Namun, baru tiga jenazah yang telah diidentifikasi.

"Tiga jenazah yang dapat diidentifikasi ialah Marlinda Sere dari Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapenda, Kabupaten Ende, NTT; Rosid, warga RT 01/RW 03 Desa Telagah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang; dan Lambertus Luan dari Kabupaten Belu, NTT," ujar Kepala Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Johor Bahru, Dewi Lestari, Selasa (24/1).

Dewi mengatakan catatan untuk satu korban lainnya atas nama Maria Yuliana Reku asal Kabupaten Ende, NTT, pihak keluarga masih ragu dalam mengidentifikasi jenazah.

"Estimasi jumlah penumpang sekitar 40 orang. Korban meninggal total 14 jenazah. Pada 24 Januari telah ditemukan 14 jenazah, terdiri atas 8 laki-laki dan 6 perempuan. Korban selamat yang ditemukan ialah satu laki-laki warga negara Malaysia dan satu perempuan warga negara Indonesia," katanya.

Mengenai informasi penangkapan empat WNI terkait dengan kapal tenggelam itu, Konsul Jenderal KJRI Johor Bahru Haris Nugroho mengatakan pihaknya memang mendapatkan informasi tersebut dari pejabat Malaysia. "Tetapi kami akan cek lagi apakah terkait langsung dengan kapal yang baru saja kecelakaan atau tidak. Bisa juga karena kasus lain," katanya.

Sebelumnya empat WNI dilaporkan ditangkap terkait dengan kecelakaan kapal tersebut. WNI yang tinggal di Batam tersebut berhasil selamat dan melarikan diri. Mereka ditangkap saat bersembunyi di dekat lokasi peristiwa. Saat ini mereka ditahan pihak keamanan Johor.

Secara terpisah, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), Lalu M Iqbal, mengatakan WNI yang selamat mengalami trauma berat sehingga belum dapat dimintai keterangan lebih jauh.

"Seluruh korban telah dibawa ke Rumah Sakit Sultan Ismail, Johor Bahru," tambah Iqbal. Jumlah pasti penumpang kapal tersebut belum diketahui mengingat korban selamat belum dapat dimintai keterangan.

Tim Perlindungan WNI KJRI Johor Bahru juga masih ada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat guna menangani korban yang selamat dan melakukan identifikasi korban tewas.

Sejak menerima informasi kapal pancung (kapal kecil sepanjang 18 kaki) karam pada Senin (23/1) pukul 09.17 waktu setempat, tim KJRI Johor Bahru langsung menuju lokasi yang memakan waktu 2 jam dari Johor Bahru. "Medannya sangat sulit," tutur Iqbal.

Sepanjang 2016 terdapat lima kejadian kapal karam di wilayah kerja KJRI Johor Bahru yang menewaskan 37 orang dengan korban selamat 51 orang. (Ant/Ire/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya