Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KELAB malam dan restoran Reina yang terletak di kawasan kosmopolitan Kota Istanbul bukan hanya terkenal sebagai tempat bersantai bagi kelas menengah atas seperti aktris, penyanyi, dan atlet, melainkan juga memiliki daya tarik bagi para turis asing.
Berada di tengah ingar bingar kawasan Ortakoy, Reina banyak membuat pengunjung jatuh hati. Reina dianggap melambangkan Ortakoy, kawasan yang terkenal memiliki kebebasan dan toleransi agama tinggi antara Islam, Kristen, dan Yahudi yang tumbuh menjadi mozaik di sana.
“Reina adalah tempat yang wajib dikunjungi ketika Anda ke Istanbul. Saya tidak pernah kecewa dengan musik di sana. Anda bisa hanya duduk di sana dan bahagia memandang indahnya kota dan orang-orang,” ujar salah seorang turis bernama Delhi dalam halaman situs Reina, jauh sebelum akhir tahun.
Namun, semua itu berubah drastis pada malam pergantian tahun. Para pengunjung dengan panik berlari dan berusaha melompati pagar menuju restoran di tepi Selat Bosphorus itu ketika seorang pria bersenjata menembak membabi-buta ke arah mereka. Jam pertama 2017 menjadi teror luar biasa bagi pengunjung Reina.
Sebanyak 39 orang tewas akibat timah panas. Sebagian besar dari korban itu ialah warga asing, mencerminkan popularitas Reina di kalangan turis asing.
Menurut laporan surat kabar Hurriyet, Reina tahu mereka bisa menjadi target serangan teroris. Pemilik Reina, Mehmet Kocarslan, mengatakan tingkat pengamanan di kawasan tersebut telah jauh ditingkatkan dalam beberapa hari terakhir setelah intelijen Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan adanya kemungkinan serangan.
Namun, Kedutaan Besar AS di Ankara mengatakan mereka tidak punya laporan tentang ancaman spesifik terhadap Reina.
Kurang dari sebulan lalu, akun Facebook Reina memajang foto hitam putih Arena Vodafone Istanbul. ‘Semoga negeri kita aman. #Kamimengutukterorisme’, begitu kalimat yang tertera bersama foto tersebut.
Vodafone diserang bom pada 10 Desember yang menewaskan 44 orang. Teror yang belakangan diklaim kelompok militan Kurdi itu terjadi di stadion sepak bola yang hanya beberapa mil dari gerbang Reina. Siapa sangka hanya berselang tiga pekan, serangan teror sama akhirnya ‘menggedor’ pintu Reina. (AFP/BBC/Nat/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved