Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEPOLISIAN Turki mengintensifkan perburuan tersangka serangan di kelab malam Reina di Istanbul pada Minggu (1/1) yang menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai 69 lainnya. Dari penggeledahan di sejumlah tempat, polisi Turki telah menangkap 16 orang, termasuk dua orang asing yang ditangkap di bandara utama di Istanbul.
Wakil Perdana Menteri (PM) Turki Numan Kurtulmus mengatakan pihak berwenang telah mendapatkan sidik jadi dan deskripsi dasar pelaku dan bersumpah untuk secepatnya mengidentifikasi tersangka. Meski telah menangkap belasan orang, polisi Turki belum berhasil membekuk pelaku uta-ma serangan tersebut.
Media Turki juga telah merilis gambar dan video dari pria yang diduga sebagai pelaku serangan yang telah menembakkan 120 butir peluru ke arah pengunjung kelab malam itu.
Dari 39 orang yang tewas akibat serangan itu, 27 berasal dari negara-negara Arab. Kelompok Islamic State (IS) mengklaim serangan itu dilakukan anggota mereka.
Kepolisian Turki memperkirakan pelakunya warga negara Uzbekistan atau Kirgizstan dan tengah menyelidiki kemungkinan pelaku terkait dengan jaringan IS yang menjadi dalang serang-an di Bandara Ataturk, Istanbul, Juni lalu.
Namun, polisi Turki belum bersedia menyebut nama pelaku. Ia dilaporkan telah melakukan perjalanan ke Turki dengan istri dan dua anaknya pada November lalu. Seluruh anggota keluarganya saat ini telah ditahan.
Saat kejadian, sekitar 600 pengunjung tengah menikmati malam pergantian tahun di kelab malam Reina ketika seorang pria bersenjata menyerang.
Pada Minggu (1/1), pelaku tiba di kelab Reina dengan taksi dan bergegas masuk dengan membawa senapan laras panjang yang diambilnya dari bagasi mobil.
Pelaku menembak secara acak selama 7 menit. Pertama mengenai seorang penjaga keamanan dan seorang agen perjalanan yang berada di dekat pintu masuk.
Pelaku kemudian berganti pakaian sebelum akhirnya melarikan diri di tengah kekacauan. Korban yang tewas kebanyakan wisatawan asing yang tengah merayakan pergantian tahun.
“Pelaku menyerbu dan langsung menuju kerumunan di sebelah kiri yang selalu lebih ramai. Dia tampaknya tahu arah yang harus dituju. Dia menembak secara acak, tapi mengincar tubuh bagian atas. Dia tidak hanya ingin melukai mereka,” ujar Barman Mehmet Yilan, 36, salah seorang saksi mata yang juga pengunjung kelab mewah itu.
Terlatih
Surat kabar Hurriyet melaporkan penyerang terlihat sangat terlatih dalam menggunakan senjata dan telah berperang untuk kelompok IS di Suriah.
Kolumnis surat kabar itu, Abdulkadir Selvi, mengatakan pelaku juga sangat lihai dalam pertarungan jalanan di kawasan permukiman di Suriah.
“Dia menggunakan kemampuannya itu untuk menyerang, dengan cara menembakkan senjata dari pinggang, dan bukan dengan membidik,” ujarnya.
Menurut Hurriyet, dari 120 butir peluru yang ditembakkan hanya 28 peluru yang meleset. ‘Teroris sangat terlatih ini belum ditahan dan masih berkeliaran, sangat berbahaya bagi kita’, tulisnya.
Sepanjang 2016, Turki telah mengalami serangkaian serangan. Pada Februari sebanyak 28 orang tewas dalam serangan terhadap konvoi militer di Ankara. Terakhir serangan bom di luar stadion sepak bola di Istanbul yang menewaskan 44 orang pada 10 Desember lalu. (AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved