Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RUSIA menetapkan hari berkabung negara pada Senin (26/12), sehari sesudah pesawat militer tujuan Suriah jatuh ke Laut Hitam dan menewaskan 92 orang di dalamnya, serta memperluas pencarian jasad penumpang dan kotak hitam jet itu.
Pesawat TU-154 milik Kementerian Pertahanan Rusia itu membawa puluhan penyanyi paduan suara Tentara Merah, penari, dan anggota orkestra ke Suriah untuk menghibur pasukan Rusia dalam rangka Tahun Baru.
Sembilan wartawan Rusia juga di pesawat nahas itu, selain prajurit dan Elizaveta Glinka, anggota terkemuka dewan hak asasi manusia penasihat Presiden Vladimir Putin.
Bendera dikibarkan setengah tiang pada Senin, pelayat menaruh bunga di Bandar Udara Sochi, Rusia selatan, tempat pesawat itu lepas landas, dan di depan markas kelompok tari dan nyanyi Tentara Rusia Alexandrov.
Menteri Angkutan Rusia Maxim Sokolov kepada wartawan pada Senin menyatakan, kesalahan pilot atau kesalahan teknis paling mungkin menyebabkan musibah itu terjadi.
"Versi utama tidak termasuk ulah teroris," kata Sokolov dalam jumpa pers di Sochi, kata kantor berita RIA, "Jadi kami bekerja dengan perkiraan bahwa alasan bencana itu bisa saja kesalahan teknis atau pilot," sambungnya.
Pesawat Tupolev masa Uni Soviet itu dibuat pada 1983, membawa 84 penumpang dan delapan awak.
Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan, pada Senin menyatakan 11 mayat ditemukan dan pencarian laut dan lewat udara melibatkan sekitar 3.500 orang diperluas.
Sebanyak 39 kapal, 5 helikopter, pesawat nirawak, dan lebih dari 100 penyelam terlibat, katanya, dan tentara juga menjelajahi pantai Laut Hitam. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved