Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Aleppo Selangkah lagi Dikuasai Suriah

Heryadi
14/12/2016 05:30
Aleppo Selangkah lagi Dikuasai Suriah
(AFP)

LAPORAN kekerasan dan eksekusi terhadap warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan merebak di saat hampir seluruh Kota Aleppo berhasil dikuasai militer Suriah. Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan sedikitnya 82 warga sipil, termasuk 11 perempuan dan 13 anak, tewas dalam beberapa hari terakhir.

Juru bicara Human Right Watch (HRW) Ruper Colville melaporkan di Jenewa, Swiss, bahwa pembunuhan telah terjadi di empat wilayah Aleppo timur dalam 48 jam terakhir.

“Kami juga mendapat informasi pasukan propemerintah telah memasuki rumah-rumah warga sipil dan membunuh orang-orang yang ditemukan di dalamnya,” papar Colville, Selasa (13/12).

Dia melanjutkan banyak warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran dilaporkan telah ditangkap dan dibunuh di tempat, dan yang lainnya ditangkap.

Tuduhan itu dilontarkan di saat pasukan Presiden Bashar al-Assad bersiap merebut kembali kantong pemberontak terakhir di Aleppo. Direbutnya wilayah itu akan menjadi pukulan terbesar terhadap pemberontak sejak mereka mulai mengangkat senjata pada 2011.

Pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad mengatakan pertempuran itu berada dalam ‘tahap terakhir’ setelah mereka merebut lebih dari 90% wilayah Aleppo timur.

Ibrahim Abu al-Leith, juru bicara tim penyelamatan White Helmets yang beroperasi di wilayah oposisi, mengatakan pasukan militer Suriah hanya berjarak 200 meter dari posisi mereka. “Nasib kami terkurung. Bersembunyi tidak ada artinya. Kami akan mati atau ditangkap,” ujarnya.

Saksi lainnya menggambarkan kekacauan wilayah yang dikuasai pemberontak. Puluhan mayat bergelimangan di jalan-jalan kota itu. Warga yang sudah putus asa duduk mematung di trotoar kota. Mereka tidak menemukan tempat perlindungan.

“Puluhan mayat bergeletakan di jalan-jalan akibat pengeboman tiada henti pasukan rezim (Bashar al-Assad),” ujar Rami Abdel Rahman dari kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah.

Namun, Abdel Rahman tidak bisa mengonfirmasi laporan yang menyebutkan bahwa warga sipil dieksekusi atau telah terjadi pembunuhan massal.


Prihatin

Menyusul laporan kekejaman terhadap warga sipil, Sekjen PBB Ban Ki-moon melalui juru bicaranya, Stephan Dujarric, Senin (12/12) mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. “Selain menekankan bahwa PBB tidak mampu memastikan laporan-laporan ini secara bebas, Sekjen menyampaikan keprihatinannya kepada pihak-pihak terkait,” papar Dujarric
Kepala gugus kemanusiaan PBB untuk Suriah, Jan Egeland, mengatakan rezim Al-Assad dan sekutu mereka, Rusia, bertanggung jawab atas setiap kekejaman yang dilakukan pasukan milisi yang bersekutu dengan militer Suriah.

“Suriah dan Rusia bertanggung jawab untuk setiap dan semua kekejaman yang kini tengah dilakukan milisi pemenang di Aleppo,” ujar Egeland melalui Twitter.

Karena itu, Egeland menyerukan gencatan senjata sehingga pihaknya bisa mengevakuasi warga yang terluka dan kelompok rentan lain dari reruntuhan di Aleppo.

Secara terpisah, Komite Palang Merah Internasional juga memperingatkan bahwa ribuan warga sipil kini terancam. (AFP/AP/*/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya